Salin Artikel

Dalam Sehari, 17 Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran Meninggal Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 17 pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran meninggal dunia dalam 24 jam terakhir, yakni pada Minggu (18/7/2021) sampai Senin (19/7/2021).

Data hari Minggu kemarin pukul 08.00, jumlah pasien yang meninggal di RS Wisma Atlet sejak awal pandemi tercatat berjumlah 439 orang. Namun per Senin pagi ini, jumlah pasien yang meninggal dunia mencapai 456 orang.

Artinya ada penambahan 17 pasien meninggal dunia hanya dalam waktu sehari atau 24 jam.

Humas RS Wisma Atlet Kemayoran Kolonel Mintoro Sumego MS mengakui ada kenaikan jumlah pasien meninggal dalam beberapa waktu terakhir.

Ini disebabkan karena RS Wisma Atlet tak hanya menerima pasien gejala ringan dan sedang, namun juga gejala berat.

"Jumlah pasien yang gejala beratnya meningkat, otomatis kematiannya jadi lebih tinggi," kata Mintoro.

Menurut Mintoro, kondisi ini sudah terjadi sejak adanya lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya. Penuhnya rumah sakit rujukan Covid-19 membuat RS Wisma Atlet harus ikut merawat pasien gejala berat.

Padahal, sejak awal RS Wisma Atlet didesain untuk menampung pasien gejala ringan dan sedang.

Meski demikian, Mintoro memastikan pasien yang meninggal itu karena kondisinya yang sudah kritis. Bukan karena masalah fasilitas seperti ketersediaan oksigen dan lainnya.

Jumlah Pasien Berkurang

Masih berdasarkan data yang sama, terjadi pengurangan jumlah pasien di RS Wisma Atlet Kemayoran. Pada pagi ini jumlah pasien yang dirawat di empat tower RS Wisma Atlet Kemayoran berjumlah 5.795. Mereka mengalami gejala ringan hingga berat.

"Jumlahnya berkurang 288 orang, semula 6.083," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian, Senin pagi.

Pengurangan jumlah pasien juga terjadi di Rusun Nagrak yang juga masih satu pengelolaan dengan Wisma Atlet. Di fasilitas isolasi yang diperuntukkan untuk orang tanpa gejala tersebut, jumlah pasiennya berkurang sebanyak 70 orang.

"Semula, kemarin ada 820 pasien rawat inap, kini berkurang menjadi 750," ucap Aris.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/19/11323201/dalam-sehari-17-pasien-covid-19-di-wisma-atlet-kemayoran-meninggal-dunia

Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke