Salin Artikel

Drone Emprit Sebut Masyarakat Dibombardir Berita Negatif, Baik Hoaks maupun Fakta soal Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak hanya berhadapan dengan pandemi Covid-19, segala informasi sesat alias hoaks dan teori konspirasi berkait Covid-19, juga menjadi permasalahan yang harus dihadapi pemerintah maupun masyatakat Indonesia saat ini.

Tak sedikit kasus pasien Covid-19 yang meninggal dunia akibat menolak mendapat perawatan di rumah sakit atau bahkan menolak menerima vaksin akibat banyaknya informasi negatif terkait hal tersebut.

Founder aplikasi Drone Emprit Ismail Fahmi menilai, hal itu dipengaruhi oleh ketimpangan informasi yang diterima oleh masyarakat.

Kata Fahmi, belakangan ini masyarakat lebih banyak mendapat informasi negatif, baik itu fakta ataupun hoaks, dibandingkan informasi positif tentang Covid-19.

"Jadi saya lihat enggak imbang informasi, yang memunculkan hal yang negatif dan hoaks, dibandingkan informasi yang meluruskan tadi. Jadi masyarakat dibombardir dengan informasi negatif baik itu hoaks maupun fakta," kata Fahmi saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/7/2021).

Menurut Fahmi, jangankan hoaks, berita fakta yang terjadi di lapangan pun bisa menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat.

Melimpahnya informasi sesat membuat masyarakat semakin sulit percaya akan bahaya dari virus ini.

"Misalnya potongan video dr Lois, terus potongan video dari media soal ada ini meninggal karena vaksin, ditambah pemuka agama bilang ini (vaksin) untuk mengurangi populasi misalnya," ucap Fahmi.

"Nah kontkesnya beda-beda, tapi disatukan untuk mendukung sebuah cerita bahwa vaksin untuk membunuh manusia, berita yang benar pun bisa jadi bahan yang membuat orang jadi takut, timbah yang salah" lanjutnya.

Fahmi berpendapat, pemerintah dan media memiliki peran besar untuk mengatasi permasalahan ini.

Ia berharap pemerintah sigap menangkal segala informasi yang salah untuk kemudian disebarkan ke seluruh masyarakat melalui pemberitaan di media.

"Media harus selalu lengkapi, langsung dibarengi dengan penjelasan yang sebenarnya. Kemudian perlu ada gerakan untuk meng-counter video hoaks di WA (WhatsApp), medsos, pemerintah punya tugas, harus disipain kalau ada informasi yang enggak jelas langsung dijelasin," tutur Fahmi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/19/16391581/drone-emprit-sebut-masyarakat-dibombardir-berita-negatif-baik-hoaks

Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke