Dennis Faxholm, seorang warga negara Denmark, yang tinggal di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, merasa WNA cukup dipersulit dalam mendapatkan vaksin Covid-19.
"Saya melihat warga asing mendapatkan diskriminasi, kami kesulitan mendapatkan akses vaksin," ungkap Dennis dalam sebuah obrolan bersama awak media, Jumat (23/7/2021).
Ia mengaku sudah mencari keliling Jakarta dalam dua sampai tiga bulan terakhir demi mendapatkan vaksin Astra Zeneca untuk dirinya dan sang istri. Namun, hampir semuanya menolak dengan alasan yang berbeda.
Padahal, menurut Dennis, dia sudah melakukan semua kewajiban yang harus dilakukan sebagai seorang WNA yang tinggal di Indonesia.
"Kami memiliki hak yang sama dengan warga lokal, kami juga memiliki risiko yang sama, ditularkan atau menularkan," ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan WNA asal India, Richik Singh Bhau. Ia mengatakan, setiap manusia memiliki hak yang sama untuk memperoleh akses kesehatan.
"Terlepas dari latar belakang, pekerjaan, kewarganegaraan, kami ekspatriat memiliki hak yang sama untuk mendapatkan vaksin Covid-19, untuk mendapatkan perlindungan dan jaminan kesehatan," ucap Singh melalui sambungan yang sama.
Ia berharap pemerintah dapat memberikan akses yang mudah bagi para ekspatriat untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
"Kita seharusnya mendapatkan hak yang sama sebagai warga negara dunia. Vaksin itu berhak didapatkan semua orang karena misi utama pemerintah adalah menyelamatkan semua orang," kata dia.
WNA sudah boleh divaksin
Adapun warga negara asing (WNA) sudah bisa mendapatkan vaksin Covid-19 di Jakarta, sebagaimana disampaikan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI melalui akun Instagram-nya, Sabtu (26/6/2021).
Adapun kriteria WNA yang bisa divaksin adalah sebagai berikut:
WNA yang memenuhi kriteria di atas perlu membawa (Surat Keterangan Tempat Tinggal (SKTT) atau KTP WNA. Proses pengurusan SKTT/KTP WNA dapat dilihat di https://silaporlagi-dukcapil.jakarta.go.id/.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/24/06380071/sulit-dapat-akses-wna-pertanyakan-kesetaraan-memperoleh-vaksin-di-jakarta