Salin Artikel

Cerita Jusuf Hamka Geram Ada Kartel Krematorium, Putuskan Bantu Tanpa Lihat Agama

Saat berbincang dengan Kompas.com melalui sabungan telepon pada Selasa (27/7/2021), Jusuf menceritakan awal mula dirinya mendorong Krematorium Cilincing untuk membuka pelayanan bagi jenazah pasien Covid-19.

"Ini krematoriun almarhum kakak saya yang sudah berjalan sejak tahun 1975, waktu beliau meninggal di 2017, dalam wasiat dia meminta saya sebagai ketua dewan pembina yayasannya," tutur Jusuf.

Meski demikian, Jusuf menyebut dirinya tidak berperan langsung dalam mengelola krematorium tersebut.

Hingga akhirnya, ketika Jusuf mendengar adanya kabar tentang kartel krematorium, hatinya tergerak untuk menghubungi pengurus krematorium milik mendiang sang kakak.

"Kemudian pas lagi ada masalah kartel, naluri kemanusiaan saya langsung keluar, wah kakak saya punya krematorium tuh tapi saya enggak pernah nanganin, saya telepon pengurusnya," ucap Jusuf.

Awalnya Jusuf hendak memperingati pengurus tersebut agar tidak melakukan kartel terhadap keluarga pasien Covid-19.

Namun, rupanya Krematorium Cilincing saat itu belum menerima jenazah pasien Covid-19.

Kemudian Jusuf berdiskusi dengan pengurus krematorium untuk membuka layanan jenazah Covid dengan harga yang sewajarnya.



"Saya tanya 'kalau kamu ambil jenazah pasien Covid-19 berani enggak?', 'berani, Pak', terus biayanya saya dengar Rp 80 juta, 'wah enggak sebegitu mahal Pak, biasa yang jenazah non Covid Rp 4 juta-Rp 5 juta'," kata Jusuf.

"Saya bilang kalau gitu yang Covid bagaimana? 'ada penambahan karena ada desinfektan ada APD, terus malam kita pisahin' dia sebut Rp 10 juta, saya bilang mahal," lanjutnya.

Setelah berunding dengan pihak pengurus krematorium, Jusuf akhirnya mengizinkan mereka untuk membuka layanan jenazah pasien Covid-19 dengan tarif Rp 7 juta. Pelayanan itu dibuka sejak 19 Juli 2021.

Jusuf menyebut, dirinya tergerak untuk membantu warga yang sedang mengalami kemalangan tanpa membedakan agama.

Jusuf diketahui seorang pengusaha berdarah Tionghoa yang memeluk agama islam. Ia disebut sebagai anak angkat dari Buya Hamka.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/27/14463871/cerita-jusuf-hamka-geram-ada-kartel-krematorium-putuskan-bantu-tanpa

Terkini Lainnya

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke