Salin Artikel

Klaim Keberhasilan PPKM Darurat di Jakarta di Tengah Kasus Kematian yang Masih Tinggi

Pertama pada Senin (26/7/2021). Dengan wajah semringah, Anies mengabarkan bahwa ruang-ruang instalasi gawat darurat (IGD) di Jakarta mulai lengang.

"Pasien sudah bisa masuk ke IGD, di dalam IGD-nya juga hanya beberapa orang pasien, dan situasi ini terlihat di banyak rumah sakit di Jakarta," kata Anies.

Pernyataan kedua Anies dilontarkan pada Sabtu lalu. Dia mengatakan, ada indikasi yang menunjukkan gelombang kedua Covid-19 di Jakarta mulai mereda.

Indikasinya adalah angka kasus aktif mulai turun di bawah 20.000 kasus dan tingkat keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di bawah 80 persen.

Namun, Anies meminta seluruh masyarakat Jakarta untuk tetap waspada agar lonjakan kasus tidak terjadi lagi.

"Saya ingatkan juga, hati-hati. Ini belum selesai. Kita belum menang."

Penyataan ketiga Anies disampaikan Minggu kemarin. Dia membeberkan data terbaru penanganan Covid-19 yang semakin membaik.

"Apa yang terlihat itu kasus baru (mulai) turun, kalau kasus baru turun (berarti) penularan (Covid-19) dua minggu terakhir (sangat) menurun sekali," kata Anies.

Kasus aktif turun drastis dalam dua pekan terakhir

Anies mengatakan, bukti pertama keberhasilan PPKM di Jakarta adalah angka kasus aktif yang turun hampir 100.000 kasus dalam dua pekan.

Setelah sempat berada di angka 113.000-an kasus aktif pada 16 Juli, angka itu turun menjadi 15.884 kasus aktif pada 1 Agustus 2021.

"Ini bukti konkret bahwa pembatasan mobilitas yang dikerjakan kemarin efektif," ucap Anies.

Bukti kedua adalah angka bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 yang kini di bawah 70 persen.

Data terakhir dipublikasi Pemprov DKI Jakarta pada 29 Juli, angka BOR tempat perawatan isolasi mencapai 62 persen, sedangkan BOR ICU 80 persen.

Bukti ketiga adalah persentase kasus positif di DKI Jakarta atau positivity rate yang sempat menyentuh angka 45 persen. Kini tingkat positivity rate di Jakarta sudah berada di angka 15,1 persen saja. Anies mengatakan, positivity rate bisa dikatakan aman jika sudah berada di bawah 5 persen.

"Insya Allah kalau ini bisa di bawah 5 persen, kita bisa mengatakan masuk zona aman," ucap dia.

Angka kematian belum bisa ditekan di bawah 100

Meski angka penanganan kasus Covid-19 mulai membaik, angka kematian pasien Covid-19 masih belum bisa ditekan di bawah 100 kasus per hari.

Anies menjabarkan data angka kematian pemakaman dengan protokol Covid-19 di Jakarta yang kini berada di angka 150-200 kasus per hari.

Tren pemakaman tersebut, kata Anies, memang menurun jika dibandingkan dengan puncak pandemi yang bisa menyentuh 400 pemakaman dengan protokol kesehatan dalam sehari.

"Tren pemakaman dengan protokol Covid-19 juga menurun, saat ini sekitar 150, sesekali sampai 200 pemakaman protap Covid per hari," ujar dia.

Kompas.com mencatat, rata-rata angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta dalam dua pekan terakhir mencapai 159 orang dalam sehari.

Berikut angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta dalam dua pekan terakhir:

  • 18 Juli: bertambah 201, total meninggal 10.103
  • 19 Juli: bertambah 242, total meninggal 10.345
  • 20 Juli: bertambah 265, total meninggal 10.610
  • 21 Juli: bertambah 82, total meninggal 10.692
  • 22 Juli: bertambah 173, total meninggal 10.865
  • 23 Juli: bertambah 156, total meninggal 11.021
  • 24 Juli: bertambah 160, total meninggal 11.181
  • 25 Juli: bertambah 152, total meninggal 11.333
  • 26 Juli: bertambah 103, total meninggal 11.426
  • 27 Juli: bertambah 170, total meninggal 11.606
  • 28 Juli: bertambah 82, total meninggal 11.688
  • 29 Juli: bertambah 156, total meninggal 11.844
  • 30 Juli: bertambah 108, total meninggal 11.952
  • 31 Juli: bertambah 183, total meninggal 12.135

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/02/08345071/klaim-keberhasilan-ppkm-darurat-di-jakarta-di-tengah-kasus-kematian-yang

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke