Ekonomi Jakarta pada kuartal kedua 2021 berhasil tumbuh setelah empat kali mengalami minus pada 2020 kuartal kedua, ketiga, keempat, dan kuartal pertama tahun 2021.
"Selama empat kuartal ke belakang, pertumbuhan ekonomi di Jakarta nilainya minus. Alhamdulillah, atas kerja keras kita bersama, pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta pada Q2-2021 nilainya positif dan tumbuh double digit secara YoY, yakni 10,91 persen," ucap Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi DKI Jakarta Sri Haryati dalam keterangan tertulis, Kamis (5/8/2021).
Menurut Sri, pertumbuhan ekonomi tersebut didorong beberapa peristiwa yang terjadi di Jakarta.
Momen hari raya Idul Fitri 1442 menjadi salah satu penggerak perekonomian. Banyak tunjangan hari raya (THR) yang dicairkan dan gaji ke-13 untuk PNS.
Selain itu, relaksasi pajak kendaraan bermotor juga turut menjadi faktor pembangkit ekonomi di Jakarta.
Sri mengatakan, pengeluaran konsumsi rumah tangga masih menjadi penyumbang tertinggi untuk pertumbuhan ekonomi di DKI Jakarta dengan kontribusi sebesar 5,14 persen.
Sementara itu, pengeluaran konsumsi pemerintah berkontribusi sebesar 3,01 persen, pembentukan modal tetap bruto berkontribusi sebesar 2,05 persen, dan lainnya sebesar 0,71 persen.
"PKRT tumbuh cukup tinggi di kuartal kedua 2021 ini karena didorong fenomena jumlah pelanggan listrik untuk rumah tangga tumbuh positif, jumlah pengunjung rekreasi meningkat dan konsumsi internet rumah tangga untuk pendidikan dan pekerjaan meningkat," kata Sri.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/05/21110651/4-kali-minus-ekonomi-jakarta-akhirnya-tumbuh-1091-persen-pada-kuartal