Salin Artikel

Fakta Terapis Bekam Tewas: Jasad Ditemukan Terkubur Setengah Badan, Ada Tanda Kekerasan di Wajah

Kapolsek Jatisampurna Polres Metro Bekasi Kota Iptu Santri Dirga mengatakan, identitas jenazah tersebut sudah diketahui. Korban bekerja sebagai terapis bekam panggilan.

"Korban perempuan berinisial RSJ berusia 33 tahun. Warga Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur," kata Dirga, Sabtu (7/8/2021).

Dirga berujar, korban ditemukan warga yang sedang bekerja mencari rumput di sekitar lokasi.

"Mayat itu terkubur gundukan tanah setengah badan. Jadi tidak digali, karena ada gundukan tanah, dia jadi cuma ditumpuk doang pakai tanah," ujar dia.

Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan barang bukti berupa pakaian, jilbab, cadar, sepatu, kacamata, dan cincin.

Dirga mengungkapkan, korban tinggal bersama kedua orangtuanya.

"Korban pamit kerja pada hari Rabu, 4 Agustus 2021, pukul 09.00 WIB, dengan menggunakan sepeda motor," ucap Dirga.

Saat keluar rumah, korban membawa tas ransel yang berisikan peralatan bekam. 

Hasil otopsi: ada tanda kekerasan

Jenazah RS telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, untuk diotopsi.

Hasil otopsi terhadap jenazah RSJ menunjukkan ada tanda-tanda kekerasan. Hasil otopsi juga menunjukkan, korban meninggal karena mati lemas atau kekurangan oksigen yang bisa terjadi karena tenggelam dalam air, tercekik, atau karena alasan lainnya.

"Hasil otopsi menyimpulkan bahwa korban meninggal karena mati lemas," tutur Dirga.

Dirga mengatakan, ditemukan luka kekerasan di bagian wajah korban berusia 33 tahun tersebut.

"Ada tanda-tanda kekerasan pada wajah, terutama di dahi dan bibir. Selain itu, tidak ada tanda kekerasan lainnya," lanjut Dirga.

Meski demikian, pihaknya masih melanjutkan proses penyelidikan. Belum diketahui apakah korban tewas dibunuh atau jadi korban begal.

"Masih belum bisa disimpulkan karena alat buktinya masih minim," kata Dirga.

Pihak keluarga minta kasus diusut tuntas

Pihak keluarga berharap polisi mengusut tuntas kasus tewasnya RSJ.

"Mudah-mudahan segera terungkap (kasusnya), jangan terkatung-katung. Jangan sampai mengambanglah kasusnya," ucap ayah RSJ, Sumaryanto, Minggu (8/8/2021).

Dia mengatakan, RSJ terakhir kali pamit untuk bekerja pada Rabu (4/8/2021) siang.

"Terakhir almarhum itu pamitnya kerja. Saliman sama saya, saya pesan, 'Hati-hati, pulangnya jangan malam-malam'," ujar Sumaryanto.

Dia menuturkan, RSJ terkadang pulang malam, atau bahkan tidak pulang, tetapi saat tidak pulang ke rumah RSJ selalu memberi kabar.

"Biasanya tidak pulang, terus telepon. Kan jelas, orangtua enggak nungguin," ucap Sumaryanto.

Namun, pada Rabu malam, tidak ada pesan yang diterima keluarga dari korban.

"(Kamis) paginya, saya hubungi, kok enggak dijawab. Pesan WhatsApp centang satu terus. Berarti kan enggak dibaca," ujar Sumaryanto.

Hingga Jumat pukul 11.00 WIB, RSJ ditemukan tewas di kolong Tol Jatikarya. Sore harinya, kata Sumaryanto, polisi datang ke rumah.

Pihak kepolisian menanyakan ciri-ciri korban kepada pihak keluarga dan kebetulan semuanya cocok.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/09/08534531/fakta-terapis-bekam-tewas-jasad-ditemukan-terkubur-setengah-badan-ada

Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke