Salin Artikel

Tangerang Masih PPKM Level 4, Wali Kota: Karena Kurang Testing Covid-19

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengakui, penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di wilayahnya masih berada di level 4 karena target testing yang belum dapat dipenuhi.

Sebagaimana diketahui, Pemkot Tangerang menerapkan PPKM level 4 sejak 11-16 Agustus 2021.

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan, Pemerintah Pusat membebankan Pemkot Tangerang untuk melakukan testing kepada sekitar 4.800 orang per hari.

Namun, hingga saat ini, pihaknya masih belum dapat memenuhi target tersebut.

"Kalau kenapa kita masih di level 4, kita kurang di-testing," papar dia melalui sambungan telepon, Jumat (13/8/2021).

Menurut Arief, pihaknya masih belum bisa memenuhi target itu lantaran menemui hambatan saat memasukkan data hasil testing ke situs Si Lacak.

Hambatan yang ditemui, yaitu pihak Pemkot kerap menemui lagging (lemot) saat mengakses situs Si Lacak.

"Jadi, servernya (Si Lacak) lemot lah. Jadi temen-temen harus nginput sampai malem," urai Arief.

Terlepas dari hal itu, dia menyatakan, pihaknya terus menggencarkan testing di Kota Tangerang agar level PPKM yang diterapkan di Pemkot Tangerang dapat menurun.

Dia turut mengakui, hingga Jumat sekitar pukul 18.30 WIB, pihaknya telah melakukan testing terhadap 455 orang.

Jumlah tersebut merupakan testing yang dilakukan pihak RS dan belum ditambahkan dengan jumlah testing yang dilakukan pihak puskesmas.

"Ini di data kita baru 455 nih, ini yang puskesmas belum pada nge-input, itu baru data testing dari RS," tuturnya.

Dia menambahkan, target testing yang tak dapat dipenuhi menjadi satu-satunya alasan Pemkot masih menerapkan PPKM level 4.

Indikator lain seperti jumlah kasus harian, jumlah kematian, hingga jumlah tingkat keterisian kasur (bed occupancy rate/BOR) di RS, telah jauh menurun saat ini.

"Kalau selain testing, jumlah kasus harian, kematian, BOR RS, ya itu udah menurun memang," urai politikus Demokrat tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/13/21293821/tangerang-masih-ppkm-level-4-wali-kota-karena-kurang-testing-covid-19

Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke