“Klasik ya. Saya melihat faktor ekonomi,” kata Irwandi saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat pada Rabu (18/8/2021) malam, seperti dilansir Warta Kota.
Ia menilai, benang merah dari perisitiwa tawuran tersebut adalah pandemi Covid-19 yang mengakibatkan kondisi ekonomi masyarakat menjadi kian sulit.
“Pandemi Covid-19 ini kan banyak yang nganggur. Penjaga toko, pedagang. Banyak yang usaha dan gulung tikar karena pandemi,” ucap Irwandi.
Oleh karena itu, Irwandi memastikan Pemkot Jakarta Pusat terus berupaya membantu warga.
Ia menegaskan, warga yang terdampak krisis akibat pandemi Covid-19 harus diberikan bantuan stimulus ekonomi dan bantuan kesejahteraan.
“Misalnya berikan kegiatan di JakPreneur. Kami juga harus undang stakeholders dari beberapa yayasan untuk bantuan sembako,” ucap Irwandi.
Guna meredam situasi dan potensi tawuran susulan, pihak Pemkot Jakarta Pusat juga telah melakukan komunikasi dengan pimpinan wilayah.
Irwandi berharap, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) TNI, Polri, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas lebih fokus menangani masalah keamanan di wilayah hukumnya.
“Pak Wali Kota sudah bicarakan dengan perwakilan wilayah,” ucap Irwandi.
Tawuran di Johar Baru kembali terjadi pada Senin (16/8/2021) dini hari melibatkan dua kelompok warga.
Video peristiwa tawuran ini viral di media sosial. Warga terlibat saling serang menggunakan batu, kayu, dan kembang api.
Pada Senin pagi diketahui ada korban tewas dalam tawuran itu, yakni Indramayu (51), warga sekitar yang sehari-harinya bekerja sebagai pengemudi ojek online.
Polisi belakangan sudah menangkap dua warga Johar Baru yang dianggap bertanggung jawab atas tewasnya Indramayu.
Artikel ini telah tayang di Warta Kota dengan judul "Dua Kelompok Warga di Johar Baru Bentrok, Irwandi: Efek Banyak yang Nganggur karena Pandemi". (Warta Kota/Muhamad Fajar Riyandanu)
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/19/12132281/pemkot-jakpus-tawuran-di-johar-baru-karena-faktor-ekonomi-banyak-warga