Salin Artikel

Peringatan Lonjakan Kasus Covid-19 jika PPKM Level 4 Dilonggarkan di Jabodetabek

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono memperingatkan, kasus Covid-19 sangat mungkin meningkat kembali jika pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Jabodetabek dilonggarkan.

“Sudah pasti (ada peningkatan kasus). Tidak usah dalam waktu dekat. Begitu ada kenaikan mobilitas penduduk, kan penularan lebih mudah. Itu pasti kok,” ujarnya.

Jika kasus penularan sudah naik, akan sulit untuk menurunkannya kembali, imbuh Pandu.

Kasus di Jabodetabek, terutama Jakarta, turun ketika PPKM diberlakukan secara ketat pada periode Juli hingga Agustus 2021.

Namun, pemerintah mulai melonggarkan kebijakan pada beberapa waktu terakhir seiring penurunan kasus. Di antara pelonggaran yang dilakukan adalah diizinkannya beberapa mal untuk beroperasi kembali.

Ketika pelonggaran dilakukan, perkembangan kasus malah cenderung stagnan, bukan menurun.

Jumlah kasus aktif di Jakarta bertahan di kisaran 8.500-9.500 dalam sepekan terakhir. Positivity rate juga bertahan di angka 6,7-7,7 persen.

Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan batas aman positivity rate sebesar 5 persen.

Pelonggaran PPKM yang semakin besar akan secara otomatis membuat kasus menjadi meningkat kembali, ujar Pandu.

Apalagi, tingkat vaksinasi Covid-19 di wilayah penyangga Kota Jakarta masih rendah.

“Begitu (PPKM) dilonggarkan, kantor dibuka, yang bekerja di Jakarta ya orang-orang Jabodetabek. Itu masif," tutup Pandu.

Penentuan perpanjangan PPKM Level 4

PPKM Level 4 di Jakarta akan berakhir hari ini. Namun, pemerintah pusat belum mengumumkan apakah PPKM Level 4 akan kembali diperpanjang atau tidak.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap, kasus Covid-19 di Ibu Kota dan kota-kota penyangga bisa terkendali sehingga lebih banyak kegiatan publik yang diizinkan beroperasi.

"Mudah-mudahan di awal minggu depan kita lihat, mudah-mudahan satu kawasan Jakarta Raya itu kondisinya sama-sama terkendali sehingga harapannya kita bisa melihat kegiatan yang bisa dilakukan bertambah," kata Anies dalam diskusi virtual yang diunggah akun YouTube Gelora TV, Minggu (22/8/2021).

Lebih lanjut, Anies mengatakan, Jakarta saat ini sudah masuk kategori zona hijau Covid-19. Namun, pemerintah pusat tetap menerapkan PPKM Level 4 di Ibu Kota.

"Yang dipertimbangkan pemerintah pusat itu adalah karena tetangga kanan-kiri (Bodetabek) masih belum 100 persen terkendali, maka bila ada perubahan di Jakarta, dikhawatirkan terjadi lonjakan kembali," ujar Anies.

Selain itu, pencapaian vaksinasi di kota-kota penyangga masih di bawah 50 persen. Sedangkan pencapaian vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota telah mencapai 103 persen.

(Penulis : Vitorio Mantalean, Rindi Nuris Velarosdela/ Editor : Sandro Gatra)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/23/15453541/peringatan-lonjakan-kasus-covid-19-jika-ppkm-level-4-dilonggarkan-di

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke