Dia mengatakan, pihak eksekutif tidak pernah menjelaskan secara gamblang terkait program adu cepat mobil listrik yang menelan anggaran triliunan rupiah itu.
"Karena selama ini tidak pernah mendapat kejelasan yang jelas ketika kami rapat komisi. Rapat di mana pun, kami tidak pernah dapat jawaban yang memuaskan dari Pemprov DKI," kata Ima saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (26/8/2021).
Wakil Ketua Fraksi PDI-P ini menyebutkan, salah satu ketidakjelasan program Formula E adalah hasil studi kelayakan yang tak pernah ditampilkan ke publik.
Bahkan, kata Ima, anggota Dewan sebagai wakil rakyat pun tidak mendapatkan studi kelayakan Formula E.
"Komisi E kami rapat mengenai Formula E, kami tanyakan mengenai studi kelayakan sampai saat ini enggak pernah diberikan," ucap dia.
Selain itu, Pemprov DKI juga tidak pernah terbuka mengenai memorandum of understanding (MoU) Formula E.
Itulah sebabnya, kata Ima, Fraksi PDI-P dan Fraksi PSI solid mengajukan interpelasi agar isu-isu yang tertutup bisa terbuka dengan jelas.
Ima mengatakan, 33 anggota Dewan yang mengajukan interpelasi kini menunggu pengajuan dibahas di Badan Musyawarah sebelum dibahas di rapat paripurna.
"Setelah Bamus, kami ada paripurna, kami butuh sekitar 54 suara anggota Dewan (untuk mencapai kuorum)," ucap Ima.
Dia berharap beberapa anggota Dewan bisa maju secara individu untuk mendukung hak interpelasi bisa terwujud.
Ima juga meminta masyarakat DKI Jakarta untuk mendesak anggota Dewan yang mewakili mereka di parlemen Kebon Sirih untuk mendukung interpelasi.
"Kami harap bantuan masyarakat seluruh DKI Jakarta menyampaikan kepada masing-masing wakil rakyat di dalam DPRD DKI untuk ikut interpelasi," tutur dia.
Sebagai informasi, hak interpelasi terkait Formula E resmi diajukan ke pimpinan DPRD DKI Jakarta hari ini, Kamis.
Surat pengajuan tersebut ditandatangani oleh 25 anggota Fraksi PDI-P dan 8 anggota Fraksi PSI.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/26/18422081/inisiator-sebut-interpelasi-soal-formula-e-diajukan-karena-pemprov-dki