Sebagaimana diketahui, skema PTM terbatas telah diizinkan untuk dilaksanakan di Kota Tangerang.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah berujar, pihaknya telah melakukan penilaian atau asesmen berkait infrastruktur penunjang PTM terbatas untuk jenjang PAUD sampai SMP.
Namun, berdasarkan hasil asesmen, infrastruktur penunjang itu belum mendapatkan nilai sempurna.
"Kami sudah melakukan asesmen, tapi ternyata ada yang harus lebih disempurnakan," paparnya saat ditemui, Kamis (2/9/2021).
Menurut Arief, setiap sekolah tidak diperkenankan untuk menyalakan air conditioning (AC) di kelas saat melakukan PTM.
Kemudian, setiap jendela di kelas juga tidak boleh dipasang gorden.
Saat diasesmen, masih ada sejumlah sekolah yang mematuhi aturan-aturan tersebut. Oleh karena itu, pihaknya bakal mengasesmen ulang infrastruktur di setiap sekolah.
"Maka saya minta pastikan Dinas Pendidikan akan melakukan asesmen ulang sekolah-sekolah," ungkap Arief.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah risiko penularan Covid-19 saat PTM. Dengan demikian, Pemkot Tangerang belum menentukan waktu pelaksanaan PTM.
Sebagai informasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mencatat, baru ada 50.000 pelajar di wilayah itu yang menerima vaksin Covid-19 per 31 Agustus 2021.
Padahal, total target vaksinasi pelajar yang tergolong sasaran remaja berusia 12-17 tahun ada 178.803 orang.
Dengan demikian, capaian vaksin Covid-19 pelajar remaja baru mencapai sekitar 30 persen.
Karena capaian vaksinasi siswa yang tergolong rendah itu, Dinkes menggelar vaksinasi massal Covid-19 untuk pelajar di Kota Tangerang pada Rabu kemarin dan Kamis ini.
Target vaksinasi massal menggunakan Pfizer selama dua hari ini adalah 16.896 pelajar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/02/13272781/pemkot-tangerang-asesmen-ulang-infrastruktur-penunjang-ptm