Salin Artikel

Dinas SDA DKI Prediksi Muara Baru Tenggelam 4,6 Meter pada 2050

Saat ini, kata Yusmada, Muara Baru sudah berada 1 meter di bawah permukaan air laut dan terus mengalami penurunan muka tanah.

"Soal kedalaman, ini di Muara Baru tahun 2020 itu sudah minus 1 (meter) di bawah permukaan air laut. Kalau kita tidak melakukan sesuatu bisa jadi Muara Baru 2050 berada minus 4,6 di bawah permukaan air laut. Inilah ancaman itu kalau kita tidak melakukan sesuatu," ujar Yusmada dalam acara webinar, Kamis (2/9/2021).

Tidak hanya Muara Baru, tujuh wilayah lainnya di pesisir utara Jakarta juga terancam tenggelam di tahun 2020 karena berada di bawah permukaan air.

Kamal Muara diprediksi di bawah 3 meter di bawah permukaan air laut, Tanjungan 2,10 meter, Pluit 4,35 meter, Gunung Sahari 2,90 meter, Ancol 1,70 meter, Marunda 1,30 meter dan Cilincing 1 meter.

Yusmada mengatakan pengendalian banjir rob di pesisir utara akan dimulai dari penataan tanah timbul yang ada di sepanjang pesisir.

"Terus penataan kawasan mangrove pantai publik dan pembangunan deselerasi air sebagai subtitusi penyedotan air tanah," ujar dia.

Dinas SDA juga berupaya mengendalikan kawasan pesisir dengan pembangunan tanggul pantai untuk mitigasi kenaikan muka air laut.

Yusmada juga menyebut sistem polder menjadi pilihan untuk membuang air yang tergenang di permukaan yang ada di bawah permukaan air laut.

"Dan (upaya) non struktural sistem peringatan dini, kita berharap benar-benar penurunan tanah ini bisa terkontrol dengan cepat dengan akurat sehingga bisa membuat kebijakan-kebijakan yang lebih akurat," kata dia.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, titik penurunan muka tanah di Ibu Kota berkurang dari 20 titik lebih menjadi 5 titik saja.

Anies mengatakan, berkurangnya titik penurunan tanah Jakarta disebabkan berkurangnya aktivitas penyedotan air tanah untuk konsumsi air bersih.

Dia menyebut, air bersih di Jakarta kini lebih mengutamakan pada sumber air baku dan jaringan perpipaan yang dibangun.

"Itu (berkurangnya titik penurnan tanah) menunjukan apa, bahwa kegiatan pengambilan air tanah berkurang. Karena apa? Karena sudah ada pasokan air dari tempat lain (selain air tanah), salah satunya dari program PAM," ujar dia.

Anies juga menyebut Pemprov DKI Jakarta terus mengupayakan agar penyediaan air bersih di Jakarta bisa menjangkau semua kalangan.

Di Kepulauan Seribu, kata Anies, Pemprov DKI Jakarta membangun Sea Water Reverse Osmosis (SWRO), alat yang berfungsi untuk mengolah air laut menjadi air tawar agar kebutuhan air bersih di tempat itu bisa lebih terjangkau.

Sedangkan untuk kawasan padat penduduk, PAM Jaya membuat program kios air dengan harga Rp 3.550 per meter kubik.

"Subsidi adalah komitmen pemerintah, jalurnya untuk di kepulauan pakai SWRO, untuk kawasan padat penduduk pakai kios air," kata Anies.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/02/15560361/dinas-sda-dki-prediksi-muara-baru-tenggelam-46-meter-pada-2050

Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke