Salin Artikel

22 Desa di Kabupaten Bekasi Dilanda Kekeringan, Petani Gagal Panen

Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi Khaerul Hamid mengatakan, kekeringan membuat para petani di beberapa kawasan persawahan gagal panen.

"Area persawahan yang berdampak seluas 400 sampai 600 hektar. Kategorinya sudah bencana memang," ujar Khaerul dikutip Tribun Bekasi, Jumat (3/9/2021).

Khaerul berujar, kondisi tersebut terjadi akibat aliran irigasi tersumbat karena tumpukan sampah di Kali Cikarang yang menjadi sumber air utama masyarakat di kawasan hilir.

"Kali Cikarang ini kan lebih kritis kondisinya karena sekarang musim tanam, tapi air di sana enggak mengalir ke daerah Cabangbungin dan Sukawangi," ujarnya.

Sementara itu, di kawasan hulu terjadi masalah pengendapan lumpur sehingga menyebabkan volume aliran kali menyempit. Penanganan di Kali Cikarang kini menjadi prioritas utama Pemkab Bekasi.

Terlebih lagi saat ini telah memasuki awal musim hujan. Telatnya penanganan dikhawatirkan menyebabkan bencana banjir di kawasan tersebut.

"Dikhawatirkan juga, sekarang kan masuk musim hujan, khawatirnya banjir di sana. Pendangkalannya sampai lutut, bawahnya sudah lumpur semua," kata Khaerul.

Selain itu, Khaerul menyatakan sudah mengetahui permasalahan hamparan sampah yang memenuhi aliran Kali Busa di Desa Satria Mekar, Kecamatan Tambun Utara.

Namun, pihaknya saat ini lebih memprioritaskan pengentasan bencana kekeringan yang di 22 desa di seputar aliran Kali Cikarang.

"Karena Kali Cikarang ini lingkupnya sudah dikategorikan sebagai bencana kekeringan, akibatnya ada 22 desa yang kekeringan karena aliran airnya itu tersumbat sampah. Pj Bupati sampai turun tangan kan," ungkapnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya menurunkan alat berat guna menormalisasi dari hulu hingga hilir Kali Cikarang.

Sebanyak empat alat berat diterjunkan guna mengeruk sampah beserta lumpur sehingga aliran Kali Cikarang kembali normal.

"Alat berat di Kali Cikarang total empat unit. Bukan hanya sampah yang kami bersihkan, karena ada sedimentasi juga, jadi kami keruk, makanya ada SDA juga. Di hulu ada masalah pendangkalan, di hilir banyak sampah," ungkapnya.

Oleh sebab itu, pengerukan sampah di Kali Busa belum dijadikan prioritas utama sehingga masih harus menunggu proyek normalisasi Kali Cikarang selesai.

Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul "Sampah Sumbat Aliran Kali Cikarang dan Membuat Gagal Panen di 22 Desa Kabupaten Bekasi". (Tribun Bekasi/Rangga Baskoro

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/03/17272511/22-desa-di-kabupaten-bekasi-dilanda-kekeringan-petani-gagal-panen

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke