Salin Artikel

PTM Terbatas di SDN Bambu Apus 2 Tangsel Timbulkan Kerumunan Siswa dan Orangtua

Salah satunya SD Negeri Bambu Apus 2 di Jalan Tawes, Pamulang, Tangerang Selatan. Tampak sejumlah siswa berdatangan ke sekolah.

Para siswa terlihat menggunakan masker secara tertib. Mereka didampingi orangtua yang mengantarnya hingga ke depan gerbang sekolah.

Namun, jaga jarak fisik untuk mencegah penularan Covid-19 tampak sulit diterapkan. Para siswa dan orangtua terlihat berimpitan saat mengantre masuk ke area sekolah.

Para guru tampak berjaga di pintu gerbang masuk sekolah. Satu per satu siswa pun diukur suhu tubuhnya dengan thermo gun.

Setelah itu, para siswa diarahkan untuk mencuci tangan di tempat yang sudah disediakan dan memasuki kelas masing-masing.

Dalam satu ruang kelas, hanya terdapat belasan siswa yang belajar tatap muka, tidak sampai 50 persen dari kapasitas normal ruangan.

Salah seorang orangtua siswa berinisial PN (28) mengaku kaget dengan ramainya siswa dan para orangtua di area luar sekolah, meski sekolah sudah membagi PTM dengan dua gelombang.

"Ramai banget di depan sekolah itu pas antre. Kaget saya, padahal sudah dibagi dua gelombang," kata PN saat diwawancarai, Senin.

Menurut PN, para siswa dan orangtua ramai berkumpul di depan sekolah ketika pergantian gelombang pertama dan gelombang kedua.

"Itu kan pas pergantian, yang gelombang satu keluar, gelombang dua masuk. Jadi rame banget. Ngeri juga," ungkap PN.

Orangtua lain, RA, mengatakan, kerumunan para pengantar dan siswa cukup mengkhawatirkan karena tak ada jaga jarak fisik satu sama lain.

Seharusnya, kata RA, pihak sekolah bisa mengantisipasi kerumunan orangtua dan murid di luar sekolah.

"Seharusnya itu bisa diantisipasi di luar. Walaupun di dalamnya rapi ya. Sekelas kurang lebih 15-17 anaklah," jelas RA.

Kendati demikian, PN dan RA tetap mempersilakan anaknya untuk tetap belajar tatap muka pada Senin ini.

Keduanya berharap pihak sekolah bisa mengantisipasi kejadian serupa pada hari-hari berikutnya.

"Ya mau gimana, anak sudah pengin banget sekolah. Semoga sih besok lebih baiklah," kata RA.

"Kayak percuma ada simulasi, semoga besok-besok dicegahlah kerumunan gitu. Anak sudah seneng mau sekolah, kami orangtua yang takut," pungkas PN.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/13/12023331/ptm-terbatas-di-sdn-bambu-apus-2-tangsel-timbulkan-kerumunan-siswa-dan

Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke