Kawasan tersebut berupa tanah garapan yang didominasi rumput-rumput liar, berada di antara tembok batas lahan milik perusahaan.
Beberapa rumah semipermanen tumbuh berselingan dengan semak-semak ini. Jalan menuju ke sana belum diaspal.
Salah seorang warga setempat berinisial Fa menyampaikan, mayat itu ditemukan pada pagi hari.
"Saya bangun jam setengah 05.30 WIB sudah ramai di sini, istrinya (korban) teriak-teriak nangis," kata Fa saat ditemui pada Kamis petang.
"Saya tanya ada apa, terus pada jawab katanya Om Lo (inisial korban) meninggal," ia menambahkan.
Fa bilang, korban tinggal tak jauh dari lokasi ia ditemukan tewas. Ia juga masih berkerabat dengan istri korban.
Korban diduga merupakan aparat keamanan, tetapi ketika dikonfirmasi soal hal ini, Fa menolak memberi jawaban lugas.
"Kalian pasti lebih tahu dari saya," ujarnya.
Pantauan Kompas.com, semak-semak itu sudah bersih dan telah diberi garis polisi. Tidak tampak jejak-jejak darah di sana.
"Yang saya lihat sih tidak ada luka, tapi tidak tahu, karena mayatnya langsung dibawa ke RS Polri," kata Fa.
"Jasadnya telentang dan wajahnya tertutup rumput-rumput," imbuhnya.
Sementara itu, hingga artikel ini disusun, polisi masih belum bersedia berkomentar.
“Lagi proses (penyelidikan),” kata Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno lewat pesan singkat kepada Tribun Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/23/17305831/mayat-pria-ditemukan-di-semak-semak-di-kawasan-patoembak-depok