Salin Artikel

Kasus Dugaan Pungli 16 Sekuriti di Kembangan, Pihak Penyedia Jasa Keamanan Turut Diperiksa

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi masih terus mendalami kasus dugaan pungutan liar (pungli) dan perampasan kendaraan oleh 16 orang sekuriti di Kompleks Permata Buana, Kembangan, Jakarta Barat pada Senin (20/9/2021).

Pihak perusahaan penyedia jasa layanan keamanan yang menyalurkan belasan sekuriti tersebut turut diperiksa polisi.

"Baru datang (untuk diperiksa)," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat saat dihubungi Senin (27/9/2021) sore.

Selain itu, pihak pengurus RW setempat, kata Joko, juga akan diperiksa.

Diketahui, aparat dari Polres Jakarta Barat melayangkan surat panggilan pada 24 September 2021 kepada pengurus RW setempat. Tetapi, pihak RW tak hadir dengan alasan sakit.

"(Pihak) RW tidak hadir dengan alasan sakit," kata Joko.

Untuk itu, Joko mengaku bahwa pihaknya telah melakukan pemanggilan ulang kepada pihak RW.

Sebelumnya, pengurus RW setempat, Amir mengatakan bahwa tidak ada pungli yang dilakukan para petugas keamanan.

"Terkait kejadian hari Senin, satpam itu tidak ada yang nagih uang itu, tidak ada pungli," kata Amir, seperti dikutip dari TribunJakarta.com, Kamis (23/9/2021).

Tetapi, kata Amir, memang ada kewajiban bagi warga untuk menyetor uang sejumlah Rp 10 juta saat hendak melakukan proyek pembanguan di dalam kompleks tersebut.

Uang tersebut, dipastikan Amin, merupakan uang jaminan yang nantinya akan dikembalikan, jika pembangunan sudah selesai.

"Kalau di sini sudah ada kesepakatan harus menyetor uang jaminan yang ditahan sementara atau deposit. Itu kita simpan di satu akun khusus, tidak dipakai, dan akan kita balikin lagi deposito itu," jelas Amir.

Sementara itu, kepala sekuriti telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus ini.

"Sudah (ditetapkan tersangka), itu sama yang kami amankan kemarin salah satunya. Iya, itu kepalanya ya, dia yang memerintahkan, inisialnya WH," kata Joko, Sabtu (25/9/2021).

Sebelumnya, Candy, warga yang melaporkan kasus ini mengaku bahwa kendaraan proyeknya telah sering diadang oleh belasan sekuriti kompleks.

"Kalau pengadangan sudah berkali-kali sudah sejak Februari 2021, tapi kejadian yang sampai kemarin baru terjadi kedua kalinya yang kemarin," kata Candy kepada wartawan, Rabu (22/9/2021).

Kendaraan yang diadang, kata Candy, merupakan kendaraan yang membawa material bangunan untuk renovasi rumahnya.

Renovasi berjalan sejak 2020. Mulanya, renovasi berjalan lancar. Di tengah proses renovasi, Candy mengaku, pihak sekuriti menyambanginya dan membawa surat penagihan biaya senilai Rp 15 juta.

Candy mengaku telah membayar uang izin membangun sejumlah Rp 5 juta ke RW setempat.

Namun, kata Candy, beberapa kali mobil yang mengantar material untuk renovasi rumah diadang oleh petugas satpam.

Adapun perseteruan antara belasan petugas sekuriti dan Candy terekam kamera CCTV dan videonya beredar di media sosial.

"Salah satu warga Permata Buana Kembangan Jakbar diduga diintimidasi sejumlah security krn tdk mau memberikan sejumlah uang," tulis keterangan dalam video yang diunggah akun instagram @jadetabek.info pada Selasa (21/9/2021).

Menurut keterangan video, seorang warga mulanya hendak mengirim barang berupa tanaman hias ke rumahnya.

"Tiba-tiba diadang oleh security kurang lebih 20 orang, melarang menurunkan tanaman ke rumah warga tersebut dan mobil tanamannya diambil alih karna tidak mengasih uang kemanan," lanjut keterangan video.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/27/20321141/kasus-dugaan-pungli-16-sekuriti-di-kembangan-pihak-penyedia-jasa-keamanan

Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

Megapolitan
Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

Megapolitan
Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

Megapolitan
Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

Megapolitan
Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

Megapolitan
Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

Megapolitan
Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

Megapolitan
Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

Megapolitan
Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

Megapolitan
Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

Megapolitan
Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

Megapolitan
Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke