Salin Artikel

KPAI Minta Ibu Tiri Penganiaya Bocah 5 Tahun di Ciracas Dihukum Maksimal

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyesalkan kasus penganiayaan terhadap bocah perempuan berusia lima tahun oleh ibu tirinya sendiri di wilayah Ciracas, Jakarta Timur.

"Kami sangat menyesalkan peristiwa dugaan kekerasan yang dilakukan oleh orangtua," kata Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring dan Evaluasi KPAI Jasra Putra dalam keterangan yang diterima, Selasa (28/9/2021).

Jasa mengatakan, orangtua seharusnya sebagai pelindung pertama dan utama anak dalam pemenuhan dan perlindungan hak anak.

"Tentu kami minta aparat penegak hukum untuk memberikan hukuman maksimal kepada pelaku, karena pelaku adalah orang terdekat dari anak. Ibu tiri seharusnya memberikan perlindungan untuk anak," tutur Jasa.

Sepanjang Januari hingga Juni 2021 (semester pertama), KPAI menerima pengaduan, baik secara langsung maupun online, sebanyak 3668 kasus terkait Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak.

"Jika dilihat tiga data kasus, yang paling banyak diadukan terkait klaster keluarga dan pengasuhan alternatif sebanyak 1.318," ujar Jasa.

Adapun bocah perempuan berusia lima tahun menjadi korban penganiayaan oleh ibu tirinya sendiri di Ciracas.

Ayah korban, BM, mengatakan bahwa pemicu penganiayaan adalah soal makanan.

"Jadi anak saya dibilang bandel terus, ambil makanan di dalam rumah. Ya itu kan makanan bareng-bareng ya. Seolah-olah anak saya terus yang disalahin, jadi apa-apa dipukul, apa-apa dipukul," kata BM saat mengantarkan korban untuk visum di RS Polri Kramatjati, Minggu (26/9/2021) malam.

Sepulang kerja, BM sering melihat putrinya itu dalam keadaan memar.

"Tiba-tiba udah memar. Ditanya nggak mau ngomong," ujar BM.

BM mengungkapkan, ada sejumlah luka yang diderita putrinya, yaitu di bagian mata kiri, hidung, lengan kanan, dan lengan kiri.

"Ada yang dicubit pipi, ada yang dipukul pakai gagang sapu," ucap BM.

BM belum mengetahui sejak kapan penganiayaan itu terjadi.

"Kira-kira udah lama juga, tetapi baru ketahuan ini. Anak saya biasanya ceria ya. Tiba-tiba diem aja gitu, ngadep tembok terus," kata dia.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jakarta Timur Iptu Bambang Wijanarko mengatakan, pihaknya telah menerima laporan terkait dugaan penganiayaan itu.

"Terlapornya ada dua, nanti kami cek lagi. Kalau ada laporan pasti diproses," kata Bambang, Senin kemarin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/28/18492251/kpai-minta-ibu-tiri-penganiaya-bocah-5-tahun-di-ciracas-dihukum-maksimal

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke