Salin Artikel

3.500 Orang Jalani Tes CPNS Wilayah Jaksel, Peserta Wajib Bawa Hasil Swab Antigen

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 3.500 orang menjalani tes seleksi Kompetensi Dasar CPNS dan P3K di lingkungan Jakarta Selatan.

Peserta tes CPNS wajib membawa hasil swab antigen atau PCR untuk menjalani tes.

Kepala Suku Badan Kepegawaian Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan Arief Rachman mengatakan, pelaksanaan tes dibagi menjadi enam hari mulai hari ini, Senin (4/10) hingga Sabtu (9/10).

“Untuk hari ini total peserta ada 750 orang, yang dibagi dalam tiga sesi, dan satu sesi ada 250 orang,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Senin (4/9/2021) pagi.

Adapun untuk sesi pertama dimulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.40 WIB, sesi kedua mulai pukul 11.00 WIB sampai 12.40 WIB.

Sementa itu, sesi ketiga dimulai dari pukul 14.00 WIB sampai 15.40 WIB.

“Khusus untuk Jumat hanya ada dua sesi, dan Sabtu hanya ada satu sesi," kata Arief.

Mengenai penerapan protokol kesehatan, lanjut Arief, peserta diwajibkan untuk swab antigen atau PCR, dan bukti swab itu wajib dibawa saat seleksi administrasi.

“Selain itu dari kami panitia kita juga lakukan swab antigen, dan semua panitia dan peserta diwajibkan memakai masker ganda, bahkan jika memungkinan memakai face shield,” jelas Arief.

Pelaksana Tugas Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Isnawa Adji mengawali pembukaan Seleksi CPNS di Ruang Serbaguna Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan pada Senin (4/10) dengan memberikan semangat kepada para peserta ujian agar dapat menjalankan ujian dengan baik.

“Saya sangat berbahagia sekali apabila di antara adik-adik akan masuk dalam jajaran formasi Pemprov DKI Jakarta sebagai ASN. Tentunya saya yakin dan percaya, InsyaAllah adik-adik hari ini akan diberikan keberkahan, dan memperoleh yang terbaik,” ujar Isnawa.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/04/11272951/3500-orang-jalani-tes-cpns-wilayah-jaksel-peserta-wajib-bawa-hasil-swab

Terkini Lainnya

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke