Salin Artikel

Ingatkan Para Peserta, Wali Kota Jakarta Utara Bilang Seleksi CPNS Tak Ada Pungutan Biaya

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Kota Administrasi Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengingatkan para peserta seleksi penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) agar berhati-hati dengan aksi penipuan yang kerap terjadi.

Ali menegaskan bahwa seleksi penerimaan CPNS tidak dipungut biaya atau gratis.

“Kami khawatir seleksi penerimaan CPNS seperti ini ada oknum yang memanfaatkan kepanikan peserta atau memang niatnya menipu," kata Ali dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (4/10/2021).

"Kami ingatkan supaya peserta tahu bahwa seluruh proses seleksi tidak dipungut biaya alias gratis,” sambungnya.

Ali menuturkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah merancang sedemikian rupa jalur seleksi CPNS yang transparan dan tidak bertanggungjawab apabila terdapat peserta yang menjadi korban oknum penipuan tersebut.

“Kalau ada yang memberikan janji dan meminta sejumlah uang pada seleksi CPNS ini dipastikan itu penipuan. Pemerintah tidak bertanggungkawab itu. Seluruh proses seleksi juga transparan dan diawasi langsung oleh petugas dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Republik Indonesia,” jelas Ali.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 3.117 peserta mengikuti Seleksi Kopetensi Dasar (SKD) CPNS Tahun 2021 di Kantor Wali Kota Administrasi Jakarta Utara.

Penjadwalannya dibagi dalam lima hari mulai Senin ini hingga Jumat (8/10/2021) mendatang.

Seluruh rangkaian seleksi dipastikan menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/04/12525811/ingatkan-para-peserta-wali-kota-jakarta-utara-bilang-seleksi-cpns-tak-ada

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke