JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus dugaan penganiayaan yang menimpa desainer Petrick Sutrisno oleh oknum sopir perusahaan ekspedisi PT SiCepat Ekspress terus bergulir.
Pelapor kasus dugaan penganiayaan, Petrick, menunggu iktikad baik pelaku penganiayaan.
“Untuk mengenai kebijaksanaannya, saya akan melihat dari tanggapan oknum tersebut, apakah dia memiliki iktikad baik untuk meminta maaf secara online atau ingin bertemu dengan saya,” kata Petrick saat jumpa pers di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Senin (4/10/2021) sore.
Menurut Petrick, pihaknya masih mempertimbangkan untuk mencabut laporan kasusnya di Polda Metro Jaya.
Petrick menyerahkan kelanjutan proses hukum kepada kuasa hukumnya.
“Nanti untuk semua proses ini akan saya serahkan ke pengacara saya, karena saya di sini saya tidak mau berhubungan langsung dengan pihak oknum. Jadi nanti akan bertemu pengacara saya,” ujar Petrick.
PT SiCepat Ekspress memastikan proses hukum terhadap oknum karyawannya yang diduga melakukan penganiayaan terhadap desainer Petrick Sutrisno tetap berjalan meski kesepakatan damai telah tercapai.
PT SiCepat Ekspress akan mendukung penuh proses hukum atas kasus penganiayaan yang ditempuh oleh Petrick.
“Jadi meskipun telah terjadi perdamaian, proses hukum yang telah dilaporkan oleh pak patrick kepada oknum karyawan kami tersebut, kami persilakan untuk memprosesnya,” kata tim kuasa hukum Sicepat Ekspress, pengacara Wardaniman Larosa, di kantornya di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada Senin (4/10/2021) sore.
Wardaniman mengatakan, PT SiCepat Ekspress akan menyediakan data-data atau hal apa pun yang dibutuhkan dalam proses hukum atas kasus dugaan penganiayaan.
Wardaniman menyebutkan, pihaknya tak menoleransi tindakan yang dilakukan oleh oknum karyawannya.
“Kami tidak akan melakukan langkah-langkah menghalangi Pak Petrick untuk melakukan proses hukum. Justru kami mendukung,” ujar Wardaniman.
Wardaniman mengatakan, perbuatan oknum karyawan SiCepat Ekspress merupakan murni perbuatan secara personal. Wardaniman menambahkan, PT SiCepat Ekspress prihatin atas peristiwa yang menimpa Petrick.
“Kami dari perusahaan telah melakukan ganti kerugian yang diderita dengan nominal sekian,” kata Wardaniman.
Perdamaian antara PT. SiCepat Ekspress dan Petrick disepakati pada Senin (4/10/2021). Wardaniman menyebutkan, pihak kliennya dan Petrick sudah tak memiliki perbedaan pendapat terkait kasus dugaan penganiayaan.
Oknum karyawan tersebut telah diberikan sanksi secara internal dan tak lagi bekerja di PT SiCepat Ekspress.
Diketahui peristiwa penganiayaan yang menimpa Petrick oleh pengemudi perusahaan SiCepat Express terjadi di kawasan pusat perdagangan Glodok, Jakarta Barat, pada Jumat (17/9/2021) sore.
Dikutip dari Tribunnews, Petrick mengaku mendapatkan penganiayaan berupa pukulan dan tendangan di bagian kemaluannya setelah mobil oknum kurir perusahaan ekspedisi tersebut menabrak mobilnya.
Petrick sebelumnya sempat menegur oknum kurir perusahaan SiCepat Ekspress.
"Saya mengalami kekerasan dari oknum Sicepat gebukin saya hingga mata kiri saya babak belur dan tulang hidung saya lecet, serta daerah kemaluan saya ditendang," ungkap Petrick, Sabtu (18/9/2021).
Saat itu, mobil kurir SiCepat mengklakson mobil Petrick tanpa henti di lampu merah. Di persimpangan jalan dekat mobil Petrick ada sebuah angkot.
Mobil kurir perusahaan SiCepat Ekspress kemudian menyempet bemper mobil milik Petrick.
Petrick mengaku sempat diancam dengan rokok dan dipukul.
Ia pun melaporkan peristiwa penganiayaan yang dialaminya ke Polda Metro Jaya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/05/08072791/proses-hukum-berlanjut-desainer-petrick-sutrisno-tunggu-iktikad-baik