Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Dini Anggraeini mengataoan pada Kamis (7/10/2021) bahwa 69 orang tersebut tidak terpapar di lingkungan sekolah. Mereka diduga terpapar Covid-19 di rumah, saat bepergian ke luar kota, saat berinteraksi sosial, hingga saat bepergian ke mal.
Karena itu, Dini menyatakan bahwa kasus di sejumlah SMP tersebut bukanlah klaster Covid-19 dari PTM terbatas yang digelar. Pasalnya, kasus-kasus itu merupakan akumulasi. Satu kasus Covid-19 ditemukan di dalam satu kelas atau satu kasus di dalam satu sekolah.
"Ini bukan klaster PTM terbatas. Dukungan orangtua sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan pelaksanaan PTM terbatas untuk menjaga protokol kesehatan di rumah dan lingkungan sekitar," kata Dini.
Dugaan berkait sumber penularan itu berdasarkan hasil penelusuran (tracing).
Dini menuturkan, sebanyak 69 orang itu terdiri dari 66 murid, dua guru, dan dua staf tata usaha (TU).
Semua temuan kasus Covid-19 itu berdasarkan skrining tes yang dilakukan di 35 SMP yang menghelat PTM terbatas.
"Totalnya ada 69 warga sekolah terkonfirmasi positif dari 35 sekolah. Di antaranya, dua guru, satu petugas TU, dan 66 siswa," kata Dini.
Menurut dia, rata-rata CT value para murid hingga staf TU yang terpapar itu di atas 35.
Berdasar penelusuran kepada orang-orang di sekitar 69 murid hingga staf TU yang positif itu, ditemukan lima orang yang positif Covid-19.
"Tiga merupakan kontak erat keluarga dan dua kontak erat sekolah. Namun, itu semua dari alur tracing atau kontak erat yang berbeda-beda, tidak dalam satu jaringan kontak erat," ujar dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/07/21203951/69-peserta-ptm-terbatas-di-kota-tangerang-positif-covid-19-penularan