Salin Artikel

Menanti sejak 2018, Tahun Depan Akhirnya Kota Bekasi Punya Krematorium

"Kita siapkan lahan seluas 3.150 meter persegi untuk membangun krematorium dua lantai," ujar Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi saat peletakan batu pertama pembangunan krematorium, Senin (11/10/2021).

Rahmat menyebutkan, krematorium yang sedang mereka bangun tahun ini bakal dapat digunakan untuk umum pada awal 2022.

"Sekarang kita tetapkan di sini, kita bangun (krematorium), mudah-mudahan di awal Desember sudah selesai dan awal tahun 2022 (bisa digunakan)," ujarnya.

Dana Rp 15 miliar.

Dalam pembangunan krematorium tersebut, Rahmat mengungkapkan bahwa Pemkot Bekasi menyiapkan anggaran sebesar Rp 15 miliar untuk membangun krematorium pertama di wilayahnya.

"Ini anggarannya Rp 15 miliar, tadi tender fisiknya Rp 13 miliar dan ada saving Rp 2 miliar," ujar Rahmat.

Pembangunan krematorium ini bersumber dari dana bagi hasil Kota Bekasi tahun anggaran 2021 dan dikerjakan dalam jangka waktu 85 hari.

Rahmat mengatakan, pembangunan krematorium tersebut bertujuan untuk mempermudah umat Hindu dan agama lainnya yang membutuhkan tempat kremasi.

"Kita ambil inisiatif untuk memenuhi kebutuhan warga kita sediakan fasilitasnya. Pemerintah kan fasilitator terhadap warganya, baik dari persoalan perkembangan ekonomi maupun kebutuhan sosial," ujarnya.

Pasalnya, sampai dengan saat ini di wilayah Kota Bekasi belum ada fasilitas krematorium.

"Warga kita sekarang ini mau dikremasi itu ke Cilincing sama ke Cibinong, butuh waktu sehari untuk selesai. Kita ambil inisiatif untuk memenuhi kebutuhan warga, kita sediakan fasilitasnya," ujarnya.

Kelak di krematorium ini akan tersedia dua oven kremasi. Rahmat memperkirakan tempat tersebut mampu mengkremasi enam jenazah dalam sehari.

"Dua unit oven, kremasinya 2,5 jam. Jadi kalau umpamanya proses kremasi itu dari jam 8 sampai jam 4 atau 8 jam itu bisa 3 shift, berarti 6 jenazah, apalagi kalau 24 jam jadi 2,5 jam itu selesai proses kremasi," ungkapnya.

Menggratiskan biaya kremasi

Kepala Dinas Pertamanan, Kawasan Permukiman, dan Pemakaman (Disperkimtan) Kota Bekasi Jumhana Lutfi mengatakan pihaknya berencana menggratiskan biaya kremasi jika krematorium di Jalan Raya Perjuangan, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, telah beroperasi.

"Iya (gratis), selama ini pemakaman umum gratis, kami keras banget kepada tukang gali gratis, kemungkinan kremasi juga gratis," ujar Jumhana ketika ditemui di kawasan Stadion Patriot Candrabhaga, Senin (11/10/2021).

Lutfi menyampaikan, biaya kremasi menurut rencana akan dibebankan kepada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bekasi sehingga masyarakat tidak dikenai biaya.

Meski begitu, Lutfi berujar, ada juga kemungkinan masyarakat dikenai biaya.

"Pasti biaya itu enggak jauh beda dengan di tempat yang lain, hanya pembebanan ke masyarakatnya bisa gratis (karena) dibiayai APBD, atau masyarakat bayar atau tidak bayar itu nanti kebijakannya," ujarnya.

Namun, Lutfi menyampaikan, sekali pun nantinya warga dipungut biaya untuk melakukan kremasi, biaya tersebut tidak akan melebihi tarif kremasi di krematorium yang dikelola oleh swasta.

"Tidak (sampai Rp 7 juta), enggak mungkin, kan itu punya pemerintah nilai investasinya, kalau kita investasinya pelayanan, kemungkinannya gratis," ungkapnya.

Menunggu sejak 2018

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Bekasi I Gusti Made Rudhita mengaku telah mengajukan pembangunan krematorium sejak 2018.

"Perjalanannya cukup panjang dari 2018 kami sudah mengajukan kepada beliau (Wali Kota Bekasi) bahwa umat Hindu yang ada di kota Bekasi ini sudah berjumlah 30.000," ujar Rudhita ketika ditemui di Jalan Raya Perjuangan, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Senin (13/10/2021).

Rudhita mengatakan, selama ini umat Hindu di Kota Bekasi kerap kesulitan ketika mengalami kedukaan atau ada keluarga yang meninggal.

"Selama ini jika ada umat kami yang meninggal biasanya kami mengadakan kremasi ke Cibinong atau yang ke dua di Cilincing," ujarnya.

Selain lokasi yang cukup jauh untuk melakukan kremasi, ia juga mengatakan bahwa dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk proses kremasi tersebut.

"Selama ini kami paling sedikit mengabisi biaya untuk satu korban Rp 35 juta untuk sekali kremasi, itu belum perjalanan kami cukup jauh di samping macet, jauh, transportasinya dan segalanya," ungkapnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/12/09345651/menanti-sejak-2018-tahun-depan-akhirnya-kota-bekasi-punya-krematorium

Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke