JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebutkan, pihaknya selalu kecolongan saat ingin menertibkan lokalisasi liar Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur.
Lokasi yang dijadikan lokalisasi itu sebenarnya milik PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Penertiban atau pembongkaran sudah dilakukan beberapa kali di lokalisasi tersebut. Namun, lokalisasi itu "kembali hidup".
"PT KAI sendiri sudah berusaha dengan cara menutup, tapi kita balik lagi, selalu saja kecolongan," kata Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan saat ditemui di Mapolsek Ciracas, Jumat (22/10/2021).
Untuk penertiban lokalisasi Gunung Antang, Erwin mengatakan ada irisan tugas dengan pihak Pemerintah Kota Jakarta Timur, dalam hal ini Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
"Kita akan bekerja sama dengan Satpol PP untuk menertibkan tempat-tempat seperti itu," ujar Erwin.
Terbaru, di lokalisasi Gunung Antang pada Minggu (17/10/2021) pagi, seorang pria ditemukan tewas.
Jenazah pria itu ditemukan di pinggir rel dengan sejumlah luka, terutama pada bagian punggung dan bahu kanan.
Jenazah itu kemudian dikenali berinisial S (45), seorang pelanggan pekerja seks komersial (PSK) di kawasan itu.
S tewas karena dikeroyok setelah cekcok dengan sekelompok orang. S tidak mau membayar setelah berhubungan badan dengan salah satu PSK.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/22/20385071/polisi-mengaku-selalu-kecolongan-saat-ingin-tertibkan-lokalisasi-liar