Rahmawati bercerita, sebelum SP meninggal dunia, suaminya itu izin keluar rumah untuk membeli bensin. Adapun SP sehari-hari berjualan siomay.
"Habis jualan siomay, suami izin keluar rumah (sekitar pukul 24.00 WIB) karena mau isi bensin, takutnya macet kalo ngisi pagi," kata Rahmawati lewat rekaman suara yang diterima, Kamis (28/10/2021).
Setahu Rahmawati, SP izin keluar hanya untuk membeli bensin. Ia tidak tahu bahwa suaminya itu juga janjian menongkrong dengan teman.
"Saya kira pulang, saya kebangun sekitar pukul 03.00 WIB. Kok belum pulang (suami saya)," ujar Rahmawati.
"Saya rapihin (pakaiannya) kebetulan belum disetrika, pakaiannya buat nanti kerja pagi berangkatnya pukul 05.00 WIB," kata dia.
Rahwamati kemudian menghubungi SP melalui pesan tertulis, tetapi tak ada respons.
Ia kemudian mendapatkan kabar dari istri teman SP bahwa suaminya dibegal di Ujung Menteng.
"Saya dikirimin fotonya, lukanya ketutup darah di celana banyak," kata Rahmawati.
Rahmawati mendapatkan kabar bahwa SP dilarikan ke Rumah Sakit Ananda Bekasi dan ia segera menyusul ke sana.
"Saya datang ke rumah sakit, suami saya udah meninggal," ujar dia.
Rahmawati berharap, para pelaku yang menewaskan suaminya segera ditangkap dan diberikan hukuman setimpal.
SP dibacok saat menongkrong bersama salah satu temannya di depan Halte Ujung Menteng. Saat itu SP sedang memegang ponselnya.
Tidak lama kemudian, datang lima orang dengan mengendarai dua sepeda motor.
"Tiga di antaranya turun dari sepeda motor, satu pelaku mengacungkan celurit ke korban," ujar Kapolsek Cakung Komisaris Satria Darma, Selasa (26/10/2021).
SP mencoba kabur, tetapi jaketnya ditarik oleh salah satu pelaku yang membawa celurit.
Korban kemudian dibacok di bagian tangan kiri dan ponselnya dirampas.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/10/28/11102991/suaminya-tewas-dibacok-begal-di-cakung-istri-dia-izin-beli-bensin-lalu