Salin Artikel

Kisah Warga Sawangan Menikah di Tengah Hujan Deras, Waswas Bubar dan Digunjingkan di Medsos

DEPOK, KOMPAS.com - Bagus (28), warga Sawangan, Depok, sempat waswas resepsi pernikahannya bakal bubar akibat diterjang hujan deras.

Cuaca memang sedang tak bersahabat, hujan deras mengguyur tenda resepsi pernikahan Bagus dan pasangannya sejak siang hingga sore hari pada Minggu (7/11/2021).

"Sempat berpikir hajatannya bakal bubar pas air naik jam setengah 8 malam. Ya walaupun sempat naik, tapi enggak ganggu hajatan,” ujar Bagus saat ditemui di rumahnya, Senin (8/11/2021) malam.

Saat hujan turun pada siang hari, Bagus bersama istrinya pun berdoa agar resepsi pernikahan mereka berjalan dengan lancar.

“Sama istri berdoa, jangan sampai banjir,” ujar Bagus.

Bagus memaklumi kekhawatiran itu muncul lantaran daerah hulu di Kabupaten Bogor, yakni Parung dan Sentul, telah diguyur hujan deras sejak sehari sebelum hajatan.

“Dari hari Sabtu ada yang tanya acara aman enggak? Dia tinggal di daerah Kabupaten Bogor, sempat hujan deres. Di Sentul juga bilang sudah hujan juga. Yang di Bogor itu sahabat. Khawatirlah dia,” kata Bagus.

Di sisi lain, resepsi pernikahan Bagus dan pasangannya malah digunjingkan di media sosial.

Gunjingan tersebut berkait dengan video rekaman yang beredar menampilkan tempat hajatan tergenang air.

Bahkan, video singkat yang diunggah di Instagram itu dibumbui narasi bahwa resepsi pernikahan bubar setelah terendam banjir.

Video tersebut direkam seseorang pada Minggu (7/11/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.

Namun, Bagus yang mengetahui beredarnya video rekaman dengan narasi tak sedap itu langsung memberi klarifikasi.

Dia berkeberatan pesta pernikahannya dengan sang istri digunjingkan bubar lantaran genangan banjir telah merendam tempat hajatan.

“Posisi di video itu kondisi jam 10-11 malam. Itu kondisi sudah enggak ada tamu. Tamu terakhir sekitar jam 9 malam,” ujar Bagus.

Bagus menyebutkan, hujan memang turun dengan deras ketika resepsi pernikahannya digelar. Ia mengatakan, hujan turun sekitar pukul 12.00 WIB.

“Ya kemarin hajatan nikah, hujan-hujanan saja enggak sempat banjir. Jadi memang air naik jam 20.30, tapi enggak sampai depan pintu rumah. Tamu terakhir sekitar pukul 20.30, setelah itu selesai, bubar,” kata Bagus.

“Keseluruhan acara (resepsi) lancar,” tambah Bagus.

Sudah biasa banjir

Bagus mengaku tak heran banjir bakal muncul jelang resepsi pernikahannya berakhir.

Rumah yang Bagus tempati berdekatan dengan Kali Pesanggrahan. Jaraknya hanya 100 meter dengan bibir kali.

Karena itu pula, air Kali Pesanggrahan pun kerap masuk ke rumahnya setiap terjadi luapan.

“Enggak panik sih pas banjir kemarin. Udah biasa aja. Di kawasan ini (rumah) langganan banjir mungkin dari tahun 2012,” kata Bagas.

“Banjir kemarin cukup parah (Minggu kemarin), 50 sentimeter sampe masuk ke rumah. Barang-barang elektronik sampai dinaikkan karena banjir,” sambungnya.

Bagus menyebut banjir kerap "mampir" setiap tahun. Banjir akan terjadi jika hujan turun dengan deras di daerah hulu Kali Pesanggrahan.

“Kalau hujan di Depok saja yang hujan, di sini enggak banjir,” kata Bagus.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/09/09015051/kisah-warga-sawangan-menikah-di-tengah-hujan-deras-waswas-bubar-dan

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke