Salin Artikel

Kesulitan Ekonomi, Warga Bertahan di Kontrakan di Jalan Bangka meski Kebanjiran Tiap Tahun

Salah satu permukiman warga yang terdampak banjir adalah kawasan RW 09 di Jalan Bangka I D, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Pada Minggu malam, banjir terjadi dengan ketinggian air satu hingga dua meter di kawasan Bangka I D.

"Macam-macam tinggi airnya. Di dalam rumah sebetis saya, di luar rumah sepinggang, dan di jalan ujung itu lebih dalam. Kira-kira satu sampai dua meter dari Minggu sore itu banjir," kata seorang warga, Ani, di lokasi Selasa (9/11/2021).

Ani sudah lima tahun tinggal di sebuah rumah kontrakan di Bangka I D. Selama tinggal di sana, setiap tahun dia kebanjiran.

Banjir terparah yang dirasakan Ani pada Februari 2021. Tingginya air membuat perempuan 53 tahun itu harus mengungsi ke masjid yang lokasinya lebih tinggi dari tempat tinggalnya.

"Terkahir yang Minggu kemarin itu baru banjir lagi. Tapi tidak sampai ngungsi. Surut cepat," kata Ani.

Ani mengaku lelah dengan bencana banjir. Namun, kondisi ekonominya membuat dia harus bertahan bersama suami dan seorang anaknya di rumah kontrakan itu.

Dia kesulitan mencari dan membayar kontrakan lain karena tarifnya lebih mahal. Ani hanya seorang buruh cuci dan seterika pakaian dari satu rumah ke rumah warga lain.

"Alasannya ya karena ngontrak di sini murah. Kalau cari lokasi yang tidak banjir kan mahal. Saya cuma buruh cuci sama seterika. Ya sudah bertahan aja," kata Ani.

Banjir yang terjadi saban tahun membuat Ani tidak lagi memiliki barang elektronik dan perabotan rumah. Barang-barang itu sudah hancur terendam air banjir.

"Kulkas, mesin cuci, dan kasur habis pada hancur. Sekarang tidur di bawah pake karpet. Untung cucu sudah pindah, kasihan kalau tidur di karpet," kata Ani.

Warga lain, Ratna (42) mengaku sudah puluhan tahun menjadi warga yang terdampak banjir di Bangka I D.

"Saya dari gadis di sini sudah banjir. Saya nikah sama suami asli sini, bergeser dikit saja tempat tinggal jadi ikut suami. Tidak apa-apa tetap bertahan orang banjir tidak setiap hari ini," kata Ratna.

Ratna mengatakan, upaya pemerintah menangani banjir belum sukses. Terakhir upaya gerebek lumpur yang dilakukan Pemerintah Kota Jakarta Selatan pada pertengahan Oktober 2021, tidak mengurangi ketinggian air.

"Padahal pengerukan itu ada puluhan personel dikerahkan. Karena ada penyempitan kali, karena jembatan. Jadi air Kali Mampang itu meluap tetap masuk ke rumah," kata Ratna.

"Sudah disikusikan saat Musrembang. Tapi dianalisa lagi kalau ditinggikan jembatan malah wilayah lain rendah dan itu lebih tinggi lagi banjir," kata Rata.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/09/18231681/kesulitan-ekonomi-warga-bertahan-di-kontrakan-di-jalan-bangka-meski

Terkini Lainnya

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Video Viral Bule Hina IKN Ternyata Direkam di Bogor

Megapolitan
Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Lurah: Separuh Penduduk Kali Anyar Buruh Konfeksi dari Perantauan

Megapolitan
Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke