Salin Artikel

Selain ke PAUD Anyelir, Pak RW Juga Minta Uang Sewa ke Para Pedagang

Dia juga meminta duit iuran uang sewa lahan ke sejumlah pedagang di wilayah tersebut. Dalihnya, para pedagang itu menggunakan fasilitas umum (fasum).

"Dari cerita pemanfaatan fasum. Yang di depan (area RW04, Pedurenan), digunakan untuk pecel lele. Kemudian, yang di tengah (area RW 04, Pedurenan), kita gunakan untuk sewa pedagang mie di malam hari," ungkap MAK saat ditemui usai musyawarah penyelesaian masalah penyegelan PAUD Anyelir yang digelar di kantor Kelurahan Pedurenan, Jumat (19/11/2021).

Dia berujar, duit iuran itu diminta untuk uang sewa tempat karena pedagang berjualan di fasum.

Selain untuk uang sewa tempat, iuran itu juga untuk uang keamanan dan kebersihan.

"Itu memang uang sewa tempat, sewa fasum, kan mereka dagang di situ dan mereka mau," ucap MAK.

"Untuk itu, kebersihan, keamanan. Memang diminta, memang setor sendiri ke kas RW," sambungnya.

Setidaknya ada dua pedagang yang dimintai duit olehnya, yakni pedagang pecel lele dan pedagang mie.

Dia menyebut, besaran duit yang diminta bervariasi.

"Semua pedagang yang pakai fasum kita mau tarik. Per bulan variasi (iuran pedagang)," ujar MAK.

Dia menyebut, iuran paling besar diminta terhadap pedagang pecel lele, yakni sebesar Rp 500.000.

"Rp 500.000, (diminta kepada) pedagang pecel lele," akuinya.

MAK menyatakan, permintaan soal iuran itu merupakan inisiatif sendiri. Dia tak mendapat arahan dari siapa pun.

"Enggak ada (arahan). Semua RW juga begitu," sebut dia.

Adapun saat MAK meminta duit iuran kepada pihak PAUD Anyelir, pihak sekolahan menolak untuk membayar. Dampaknya, MAK menyegel paksa sekolah itu.

Awalnya, MAK menyangkal menarik duit iuran sebesar Rp 750.000.

Namun, saat disinggung bukti pesan singkat berisi permintaan iuran, MAK mengaku, permintaan iuran itu diajukan ke grup WhatsApp yang di dalamnya ada pihak PAUD Anyelir.

Ia mengaku meminta duit iuran sewa gedung ke PAUD Anyelir karena sekolah itu menggunakan gedung Posyandu Anyelir.

Posyandu Anyelir, menurut MAK, berdiri di atas fasum, sehingga pihak PAUD Anyelir yang menggunakan gedung Posyandu Anyelir harus membayar uang sewa.

Dia kemudian berdalih bahwa permintaan duit tersebut hanya sebatas gurauan saja.

"Kalau itu (minta iuran) bercandaan saja," ucap MAK.

Dia juga mengklaim tak pernah mengirim pesan via WhatsApp secara langsung kepada pengelola PAUD Anyelir bernama Cici, terkait meminta duit iuran sebesar Rp 750.000.

"Saya tidak pernah minta, 'Bu Cici bayar Rp 750.000'," klaimnya.

Sementara itu, Cici berujar bahwa MAK sempat meminta duit via WhatsApp langsung yang ditujukan kepada dirinya terkait permintaan duit itu.

Dia juga membawa bukti tangkapan layar soal permintaan duit tersebut.

"Ini benar ya dimintakan uang, via WhatsApp, japri (jalur pribadi) ke saya," ungkap Cici di lokasi yang sama.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/19/15011191/selain-ke-paud-anyelir-pak-rw-juga-minta-uang-sewa-ke-para-pedagang

Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke