Berdasarkan data harian Pemprov DKI Jakarta, pekan lalu, Selasa (24/12/2021), jumlah warga yang dites PCR masih mencapai 16.878 orang dalam sehari.
Dalam kurun sepekan, tren itu susut ke kisaran 15.000 hingga 12.000-an orang per hari, atau turun sekitar 4.000-an tes (20-25 persen) dibandingkan pekan lalu.
Per Selasa (30/12/2021) kemarin, misalnya, jumlah orang yang dites PCR di Jakarta sebanyak 12.551 saja.
Memang, dengan jumlah tes PCR yang dilakukan saat ini di Jakarta, besarnya tetap berkali-kali lipat di atas target WHO.
WHO menargetkan, dalam sepekan, Jakarta melakukan tes terhadap 10.645 orang.
Akan tetapi, jumlah tes PCR Jakarta kini "hanya" sekitar sembilan kali lipat dari target WHO, yaitu 99.774 selama sepekan terakhir (24-30 November 2021).
Bandingkan dengan kurun 18-24 November 2021, jumlah orang yang dites PCR di Jakarta masih sekitar 10 kali lipat target WHO, yakni 106.303 orang.
Belum diketahui sebab di balik menurunnya jumlah tes ini.
Kompas.com menghubungi Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia untuk meminta konfirmasi mengenai data ini.
Namun, hingga artikel ini ditayangkan, Dwi belum menanggapi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebutkan ada 10 kota/kabupaten di Jawa dan Bali naik level PPKM ke level 2 karena angka tracing (penelusuran kontak) turun, salah satunya Jabodetabek.
Berkurangnya jumlah penelusuran kontak berdampak langsung pada berkurangnya jumlah orang yang dites PCR, sehingga deteksi Covid-19 juga ikut berkurang.
Berikut data jumlah orang dites PCR di Jakarta sepekan terakhir:
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/01/15513541/seminggu-terakhir-jumlah-tes-covid-19-di-jakarta-turun-hingga-25-persen