Salin Artikel

Posko Ormas di Kembangan Ditertibkan, Dicat Ulang dan Dialihfungsikan Jadi Mushala

Kapolsek Kembangan Kompol Khoiri mengatakan, penertiban dilakukan guna mengantisipasi keributan.

"Akhir-akhir ini ada beberapa mungkin ormas yang melakukan beberapa keributan. Agar jangan sampai terjadi lagi ke depannya, maka pimpinan mengambil langkah-langkah," jelas Khoiri saat penertiban posko ormas di Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (7/12/2021).

Selain itu, kata Khoiri, upaya penertiban sudah dilakukan sesuai Undang-Undang tentang Ormas.

"Setelah kita melakukan beberapa analisa dan tentunya juga kesadaran ormas itu sendiri. Jadi, posko, bendera dan lainnya, itu diatur Undang-Undang, bahwa tidak boleh memasang bendera tanpa izin. Kecuali ada acara khusus ada waktunya sampai tiga hari," kata dia.

Langkah-langkah penertiban tersebut mencakup mengalihfungsikan posko menjadi mushala serta pengecatan ulang posko yang sebelumnya berwarna khas ormas.

"Alhamdulillah dari teman-teman ormas atau sangat menyetujui (pengalihfungsian menjadi mushala) itu. Jadi kita alihkan untuk tempat yang bermanfaat untuk teman-teman semua," ungkap dia.

Selain itu, lanjut Khoiri, bendera-bendera ormas yang berkibar di jalanan juga akan diturunkan oleh pihaknya bersama ormas itu sendiri.

Khoiri mengatakan, pihaknya bersama jajaran lurah di masing-masing wilayah akan terus menertibkan atribut ormas.

"Lebih kurang ada 13-15 titik di Kembangan yang akan kita tertibkan. Kembangan membawahi enam kelurahan ya, kita bertahap akan lakukan hal yang sama," kata dia.

Khoiri berharap penertiban ini dapat dilakukan dengan lancar hingga sepekan ke depan, hingga menjadikan wilayah Kembangan bebas antribut ormas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/07/16430191/posko-ormas-di-kembangan-ditertibkan-dicat-ulang-dan-dialihfungsikan-jadi

Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke