Salin Artikel

Didesak Minta Maaf oleh Keluarga Eks Dirut Transjakarta, Politisi Gerindra: Tuduhannya Tak Berdasar

Adapun politisi Partai Gerindra itu didesak minta maaf karena dinilai telah melakukan fitnah dan menyebarkan video acara makan malam Jhony dan jajaran direksi Transjakarta dengan latar penari perut di restoran bergaya Turki dengan narasi yang berbeda dengan kondisi saat video diambil.

"Yang saya mau tanya, konteksnya minta maaf seperti apa? Karena apa yang dituduhkan sama juru bicara (keluarga Jhony) itu kan menurut saya tidak berdasar," kata Adi kepada wartawan, Kamis (16/12/2021).

Menurut Adi, ia tidak pernah menyebarkan video dan menyebutkan nama siapa pun dalam forum rapat DPRD DKI ketika ia menyinggung soal video tersebut.

Lagi pula, lanjut dia, dalam video itu ada jajaran direksi lain yang hadir tetapi tampak memakai masker.

"Dan itu saya lihat banyak juga yang memakai masker, jadi itu video ada pada saat pandemi. Jadi saya tidak pernah. Silakan rapat itu kan ada audio dan visualnya," ujarnya.

Adi juga mempersilakan keluarga almarhum Sardjono Jhony jika ingin melaporkannya ke polisi karena tidak meminta maaf.

"Saya melakukan itu sesuai fungsi dan tugas saya, kewenangan saya sebagai wakil rakyat, fungsi pengawasan, controling. Yang mana saya dapat laporan masyarakat itu wajib saya tindak lanjuti," ucap dia.

Diketahui, pihak keluarga Jhony juga menuntut orang yang membuat video bisa meminta maaf untuk membersihkan nama baik almarhum Jhony.

Menurut juru bicara keluarga almarhum Jhony, yakni Tjahyadi, berita yang beredar tentang video tersebut sudah melukai dan berdampak langsung pada psikologi keluarga almarhum Jhony.

"Kami menyimpulkan bahwa yang bersangkutan bertujuan untuk menyudutkan, mendiskreditkan, bahkan memfitnah dan mencemarkan nama baik keluarga besar kami," kata Tjahyadi, Selasa (14/12/2021).

Pihak keluarga memberikan waktu 2x24 kepada Adi dan perekam video acara makan malam dengan latar tarian perut atau belly dance itu untuk meminta maaf.

"Sekiranya hal tersebut (permintaan maaf) tidak dilakukan, maka kami akan mengambil langkah hukum dan langkah-langkah lainnya yang kami anggap perlu," tutur Tjahyadi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/16/20133001/didesak-minta-maaf-oleh-keluarga-eks-dirut-transjakarta-politisi-gerindra

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke