JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya masih melengkapi berkas perkara kasus tabrak lari oleh pengemudi mobil Fortuner berpelat dinas polisi 3488-07 di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Selatan.
Untuk diketahui, peristiwa tersebut terjadi pada 20 Agustus 2021 dan polisi sudah menetapkan sopir mobil Fortuner sebagai tersangka sejak 22 Agustus 2021.
Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo menjelaskan, sampai saat ini, kasus tersebut masih dalam proses penyidikan Satlantas Polres Jakarta Selatan bersama Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya.
"Kan kasusnya ini masih dalam penyidikan. Kemarin memang sudah sempat P19," ujar Sambodo, Jumat (17/12/2021).
"Ini kan penyidiknya Satlantas Jaksel, tapi kami supervisi, kami lihat alat bukti apa yang dimiliki oleh penyidik Satlantas Jaksel," sambung dia.
Menurut Sambodo, penyidik sudah sempat melimpahkan berkas perkara kasus tersebut ke Kejaksaan. Namun, berkas itu dikembalikan karena terdapat sejumlah hal yang harus dilengkapi penyidik.
Saat ini, penyidik tengah melakukan gelar perkara guna melengkapi sejumlah kekurangan yang diminta Jaksa Penuntut Umum (JPU)
"Penyidik sudah berusaha melengkapi sesuai dengan petunjuk petunjuk dari JPU. Dan saat ini sedang dilakukan gelar perkara di Subdit Gakkum yang dipimpin langsung oleh Kasubdit Gakkum," kata Sambodo.
Untuk diketahui, Polisi telah menetapkan satu tersangka terkait kasus lawan arah dan tabrak lari oleh pengemudi mobil Toyota Fortuner berpelat dinas 3488-07.
Tersangka berinisial AS, yakni sopir dari pemilik kendaraan Fortuner tersebut.
Mobil yang dikendarai AS melawan arah saat melaju di Jalan Tentara Pelajar, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (20/8/2021) dini hari.
Mobil itu kemudian menabrak dua mobil, Mercedes-Benz dan Peugeot.
"Saudara AS kami tetapkan sebagai tersangka dengan alat bukti, pertama ada keterangan saksi, kemudian hasil rekaman CCTV (closed-circuit television), termasuk kesesuaian petunjuk keterangan saksi, keterangan tersangka, sama kerusakan kendaraan," kata Sambodo, Minggu (22/8/2021).
Sambodo mengatakan, pemilik kendaraan Fortuner itu adalah anggota Polri aktif.
Awalnya, mobil itu berpelat nomor biasa, tetapi diganti pelat dinas Polri yang sudah kedaluwarsa oleh AS.
"Pemiliknya anggota Polri aktif. Namun ketika yang bersangkutan akan keluar malam, pelat nomor kemudian diganti dengan pelat nomor dinas ini yang dia temukan di garasi tanpa sepengetahuan atau seizin pemilik," ungkap Sambodo.
AS mengendarai mobil Fortuner pada dini hari dari Bekasi untuk mencari makan. Kepada polisi, ia juga mengaku tidak tahu arah sehingga melawan arah di jalan tersebut.
Atas perbuatannya, AS dijerat pasal berlapis, yakni Pasal 310 ayat 1, 311 ayat 2, 311 ayat 3, dan 312 UU Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Kendati demikian, AS tidak ditahan karena ancaman pasal kurang dari lima tahun. Polisi juga telah melakukan tes urine terhadap AS dan hasilnya negatif narkoba.
"Pelaku (AS) bukan anggota Polri, di KTP-nya yang bersangkutan pelajar atau mahasiswa," tutur Sambodo.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/17/15475881/hampir-4-bulan-polisi-masih-lengkapi-berkas-kasus-fortuner-tabrak-lari-di