Lonjakan Kasus Omicron di Jakarta, Masyarakat Harus Waspada...

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah kasus Covid-19 varian omicron di DKI Jakarta kini masih terus bertambah.

Data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta hingga Minggu (9/1/2022) mencatat ada 407 kasus Covid-19 varian omicron.

Jumlah tersebut diketahui mengalami penambahan sebanyak 74 dari total kasus hari sebelumnya yakni (8/1/2022) sebanyak 333 kasus Covid-19.

Kasus pertama omicron di DKI Jakarta muncul pada 16 Desember 2021 yakni sebanyak 1 kasus transmisi lokal.

Kemudian, pada 4 Januari jumlah kasus omicron di DKI mencapai 162 kasus, angka itu muncul dari mayoritas perjalanan luar negeri.

Pada 5 Januari, kasus omicron bertambah sebanyak 89 kasus, sehingga totalnya menjadi 251.

Selanjutnya pada 7 Januari, kasus omicron di DKI Jakarta sudah mencapai 311 kasus.

Lalu pada 8 Januari kasus Covid-19 kasus omicron bertambah sebanyak 22, sehingga kasus omicron di DKI Jakarta mencapai 333 kasus.

Melihat semakin meningkatnya kasus Covid-19 varian omicron di ibu kota, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia mengimbau masyarakat untuk terus waspada dengan penularan virus corona, terutama varian omicron tersebut.

Varian ini diyakini lebih cepat menular dibandingkan dengan varian yang sudah ada sebelumnya.

"Mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan virus varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta," kata Dwi dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (9/1/2022).

Berikut data penularan Omicron di Jakarta sejak ditemukan pada 16 Desember 2021:

- 16 Desember: 1 kasus transmisi lokal

- 17 Desember: 2 kasus impor

- 19 Desember: 2 kasus impor

- 23 Desember: 3 kasus impor

- 24 Desember: 13 kasus impor

- 25 Desember: 24 kasus impor, 1 kasus transmisi lokal

- 27 Desember: 1 kasus transmisi lokal

- 28 Desember: 3 kasus impor

- 29 Desember: 17 kasus impor, 1 kasus transmisi lokal

- 31 Desember: 68 kasus impor

Tahun 2022:

- 2 Januari: 12 kasus impor, 1 kasus transmisi lokal

- 3 Januari: 5 kasus impor, 7 kasus transmisi lokal

- 4 Januari: 90 kasus impor

- 7 Januari: 32 kasus impor, 28 transmisi lokal

- 8 Januari: 9 kasus impor, 13 transmisi lokal

- 9 Januari: 70 kasus impor, 5 transmisi lokal