Salin Artikel

Disundut Korek oleh Rekan Ayahnya, Balita di Tambora Alami Sejumlah Luka Bakar

Dea menceritakan, pada Minggu (9/1/2022) malam, pelaku berinisial R (30) tanpa izin membawa DRA dari kediamannya.

"Itu awalnya dia (pelaku) di rumah, pas ditinggal beresin kamar, anak saya kok dicari enggak ada," kata Dea kepada wartawan, Kamis (13/1/2022).

Anaknya kemudian baru ditemukan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari di rumah pelaku.

"Dibawa dari habis isya sampai jam 01.00 malam. Saya enggak nitipin, dia main bawa aja," lanjut Dea.

Setelah DRA dibawa pulang, Dea pun menyadari ada sejumlah luka bakar di sejumlah bagian tubuh anaknya.

"Ada banyak luka (bakar), di leher, di pipi, banyak," ujar Dea.

Saat ditanya kepada pelaku, kata Dea, pelaku tidak mengaku telah menyebabkan luka bakar pada korban.

Pelaku malah berdalih mengajak korban bermain dan membelikan jajanan.

Lantaran pelaku bersikukuh tidak mengakui perbuatannya kepada korban, Dea dan suami pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Tambora. Di sana, pelaku baru mengaku.

"Awalnya enggak ngaku, tapi pas sudah di kantor polisi, baru dia mau mengakui," kata Dea.

Kapolsek Tambora Kompol Faruk Rozi mengatakan, pelaku merupakan kerabat ayah korban di tempat bekerja.

Faruk berujar, pelaku melakukan hal tersebut sebagai pelampiasan lantaran ayah korban kerap merundungnya.

"Alasan pelaku melakukan itu karena ayah korban suka mem-bully atau merundung pelaku karena pekerjaan," kata Faruk saat dikonfirmasi, Kamis.

Faruk menyebutkan, peristiwa itu terjadi pada Minggu malam.

"Korban dibawa ke rumah tersangka, dan di tempat itu korban disulut dengan korek gas sehingga korban mengalami luka bakar di sejumlah bagian tubuhnya," kata Faruk.

Orangtua korban baru melaporkan kejadian itu pada Rabu kemarin. Pelaku pun ditangkap tiga jam kemudian.

"Orangtua korban membuat laporan jam 13.00 siang, jam 16.00 sore sudah diamankan," ujar Faruk.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/13/17362961/disundut-korek-oleh-rekan-ayahnya-balita-di-tambora-alami-sejumlah-luka

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke