Seorang warga Johar Baru bernama Muhammad Saputra tidak bisa membeli minyak goreng murah di sana, padahal ia memiliki kupon pembelian.
Saputra gagal membeli minyak goreng murah karena namanya tidak ada dalam daftar warga yang dapat menebus minyak goreng murah.
"Sudah dapat kupon, cuma datanya tidak ada. Di kupon dapat tulisannya satu," ujar Saputra saat ditemui di lokasi operasi pasar, Senin (17/1/2022).
Saputra mengungkapkan, ia menerima kupon pembelian minyak goreng murah dari pihak Kelurahan Johar Baru.
Saputra mengaku kecewa karena ia sudah meluangkan waktu untuk datang jauh dari rumah dan membawa sang anak.
"Mungkin mereka cari dulu data saya, tapi kalau tidak ada, kecewa saya," terangnya.
Warga Johar Baru lainnya, Wilda, juga kecewa karena tidak diizinkan mewakili tetangganya menebus minyak goreng murah.
"Tadinya mereka (tetangga) mau ambil sendiri, cuma kami ambil praktisnya. Saya tebusin dulu supaya mereka ambil di satu tempat," kata Wilda saat ditemui halaman kantor Kecamatan Johar Baru.
Menurut Wilda, ia mewakili tetangganya untuk mengurangi potensi kerumunan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi Perdagangan Sudin PPKUKM Jakarta Pusat Vicky Suryawan mengatakan, warga dilarang mewakili orang lain menebus minyak goreng murah karena dikhawatirkan minyak goreng tersebut akan dijual lebih mahal.
"Bisa aja dijual dengan harga yang lebih tinggi," kata Vicky.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/17/15203061/warga-johar-baru-kecewa-punya-kupon-tapi-tak-bisa-beli-minyak-goreng