JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak menanggap remeh kondisi pandemi Covid-19 di DKI Jakarta dengan tetap menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen.
Adapun pada Rabu (26/1/2022) sebanyak 3.509 kasus baru Covid-19 ditemukan di Jakarta.
"P2G berharap Pemprov DKI Jakarta jangan meremehkan kondisi ini, jangan pula tunggu gelombang ketiga kasus Covid-19 memuncak," kata Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim melalui keterangan tertulis, Kamis (27/1/2022).
Satriwan menambahkan, bedasarkan data yang dihimpun P2G, ada beberapa sekolah di Jakarta sudah menghentikan PTM 100 persen sebanyak dua kali, hanya dalam jarak waktu dua minggu.
Hal itu dikarenakan siswa dan guru di sekolah tersebut terkena Covid-19 secara berulang.
"Ada beberapa sekolah semula PTM 100 persen, lalu siswa kena Covid, PTM dihentikan 5×24 jam," ujar Satriwan.
"Setelah itu PTM lagi, setelah beberapa hari PTM ada siswa positif lagi, terpaksa PTM dihentikan kembali. Ini kan tidak efektif. Sekolah buka tutup, buka tutup terus, enggak tahu sampai kapan," sambung dia.
Oleh karena itu, ia menilai pelaksanaan skema PTM 100 persen tidak sepenuhnya aman, lancar, dan efektif.
Terlebih lagi, P2G juga mencatat adanya pelanggaran protokol kesehatan yang terjadi selama pelaksanaan PTM dengan kapasitas 100 persen.
Pelanggaran itu terjadi mulai dari tidak diterapkannya jarak 1 meter di dalam kelas.
"Jarak 1 meter dalam kelas yang sulit dilakukan karena ruang kelas relatif kecil ketimbang jumlah siswa," ungkapnya.
Kemudian ruang sirkulasi udara tidak ada atau ventilasi udara tidak dibuka karena kelas ber-AC.
Adanya siswa berkerumun dan nongkrong bersama sepulang sekolah serta masih adanya kantin sekolah yang buka secara diam-diam.
Oleh karena itu, P2G mendesak Gubernur Anies Baswedan untuk mengehentikan skema PTM 100 persen.
Saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menerapkan sistem PTM dengan kapasitas 100 persen. Padahal, sudah ada temuan kasus Covid-19 di 90 sekolah dan menyebabkan penutupan sementara.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/27/17164921/kasus-covid-19-terus-menanjak-pemprov-dki-diminta-jangan-anggap-remeh