Salin Artikel

Sejarah Panjang Vihara Dharma Bakti, Tragedi Angke hingga Kebakaran 2015

Vihara Dharma Bakti dibangun pada tahun 1650, berdekatan dengan masuknya peradaban China ke Indonesia.

Jelang perayaan Imlek 2022 kemarin, kelenteng yang berada di Jalan Kemenagan III Petak Sembilan ini bersolek menyambut Tahun Baru China.

Romansa serba merah terlihat dari beberapa aksesori yang telah dipasang, seperti lampion yang menghiasi area tempat ibadah tersebut.

Namun, dalam dua tahun belakangan, tidak ada pertunjukkan pesta kembang api dan barongsai di kelenteng tersebut.

"Sebelum pandemi iya, tapi setelah pandemi itu semua ditiadakan. Di tempat kita ditiadakan selama 2 tahun," ujar Ketua Yayasan Vihara Dharma Bhakti, Shirley Wijaya saat ditemui di Klenteng Petak Sembilan, Glodok, Jakarta Barat, Sabtu (29/1/2022).

Wihara Dharma Bakti disebut ikut terbakar saat peristiwa Tragedi Pembantaian Angke pada 1740.

Pembantaian komunitas Tionghoa itu dipicu tak akurnya hubungan antar pengusaha dagang asal Belanda dan China.

Tragedi itu diterangkan dalam buku "Klenteng-klenteng dan Masyarakat Tionghoa di Jakarta" karangan Claudine Salmon (2003) dan "Geger Pacinan" yang ditulis Daradjadi (2013).

Meskipun sejarah setelah itu masih terkesan buram, nyatanya Vihara Dharma Bakti bisa ditinggali oleh 18 biksu pada abad 18.

Dalam sejarahnya, kelenteng juga sudah beberapa kali ganti nama. Dua di antara namanya, Kwan Im Teng dan Im Tek Le.

“Sejarahnya panjang. Orang mengenangnya hingga sekarang. Bukan cuma dari dalam negeri, melainkan mancanegara,” ujar Tan Adi Pranata, yang saat ini masih menjabat Ketua Yayasan Vihara Dharma Bhakti, 26 Januari 2017.

Pada 2 Maret 2015 dini hari, Vihara Dharma Bhakti dilanda kebakaran hebat.

Kebakaran terjadi sekitar pukul 03.55 WIB. Api baru berhasil dipadamkan pada pukul 04.25 WIB usai mengerahkan 30 unit mobil pemadam.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Namun, diperkirkan kerugian materiil mencapai miliran rupiah.

Bagian belakang kelenteng habis dilalap api, penyangga kayu berbahan kayu jati di ruang sembahyang pun berubah warna menjadi hitam pekat.

Patung-patung pemujaan pun banyak yang ikut terbakar. Beruntung, patung Dewi Kwan Im yang berusia lebih kurang 300 tahun bisa diselamatkan.

Pada perayaan Imlek 2019, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ingin kawasan Vihara Dharma Bakti ditata.

Sebab, vihara tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga tujuan wisata.

"Tadi di dalam kita menemukan banyak turis yang dari penampilannya terlihat mereka dari dunia luar Jakarta, dari luar Indonesia. Jadi, kita berharap di tempat ini lebih rapi, lebih tertib," ujar Anies, 5 Februari 2019.

Dengan penataan yang lebih rapi, kata Anies, orang-orang yang datang ke Vihara Dharma Bhakti dan kawasan Petak Sembilan akan memiliki pengalaman berkesan.

"Sehingga mendatangi Vihara Dharma Bhakti ini menjadi pengalaman yang berkesan bagi semuanya, ya kegiatan keagamaan, pariwisata, sosial, ekonomi, semuanya terkumpul, termasuk budaya," kata dia.

Anies menyampaikan, Vihara Dharma Bhakti dan kawasan Petak Sembilan merupakan salah satu kawasan tertua di Jakarta. Dia menyebut kawasan itu harus dirawat bersama-sama.

"Kita harus rawat sama-sama, dan saya berharap tempat ini nantinya akan maju dan berkembang," ucap Anies.

Saat Kompas.com berkunjung ke lokasi pada Sabtu (29/1/2022), proses revitalisasi masih berlangsung.

Setidaknya, penataan masih dilakukan pada bagian belakang kelenteng.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/02/12080671/sejarah-panjang-vihara-dharma-bakti-tragedi-angke-hingga-kebakaran-2015

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke