Salin Artikel

Bus Sekolah DKI Dimodifikasi agar Sopir Aman Angkut Pasien Covid-19

JAKARTA, KOMPAS.com - Terus melonjaknya kasus Covid-19 di ibu kota terpaksa membuat bus sekolah milik Pemprov DKI dialihfungsikan untuk mengantar pasien Covid-19. 

Kepala Unit Pengelola Angkutan Sekolah Dinas Perhubungan DKI Jakarta Ali Murthadho mengatakan, bus sekolah yang dialihfungsikan itu sudah dimodifikasi terlebih dulu.

"Modifikasi yaitu memisahkan kabin pengemudi dengan kabin penumpang," ujar Ali, Rabu (2/2/2022).

Modifikasi ini dilakukan untuk mencegah sopir bus terpapar Covid-19 dari pasien.

Ali menambahkan, saat ini ada 12 bus sekolah di DKI Jakarta dialihfungsikan untuk mengantar pasien Covid-19 bergejala ringan atau orang tanpa gejala (OTG) dari puskesmas ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Pengalihfungsian itu dilakukan sejak 6 Januari 2022. Jumlah pasien yang dievakuasi per hari sekitar 60 hingga 70 pasien.

Jika pasien yang diantar nantinya bertambah banyak, maka bus yang dialihfungsikan juga akan ditambah. Total, ada 42 armada bus sekolah yang siap dialihfungsikan sebagai bus pengantar pasien Covid-19.

"Sudah kita siapkan unit tambahan kalau diperlukan. Kita bisa siapkan sampai sudah 42 unit," kata Ali.

Adapun jumlah bus sekolah yang dimiliki Pemprov DKI adalah 211 unit bus.

Dua Sopir Bus Meninggal Tahun Lalu

Dialihkannya bus sekolah menjadi bus pengantar pasien Covid-19 mengingatkan pada kondisi pandemi gelombang dua tahun lalu.

Saat itu puluhan bus sekolah milik Pemprov DKI juga dialihkan untuk mengangkut pasien Covid-19.

Ganasnya gelombang kedua saat itu pun membuat awak bus yang bertugas mengantar pasien ikut terpapar Covid-19 dan meninggal dunia.

"Satu meninggal karena terkonfirmasi Covid-19 saat menjalani perawatan di RSCM, dan satu lagi meninggal karena serangan jantung di RSUD Pasar Rebo," ujar Ali, Juli lalu.

Menurut Ali, kedua awak yang meninggal tersebut merupakan anggota jajaran UPAS Dishub DKI yang sejak tahun 2020 berjasa mengevakuasi pasien Covid-19 se-DKI Jakarta.

Dalam proses evakuasi, awak bus sebenarnya sudah mengenakan alat perlindungan diri (APD) level 3 sesuai standar medis guna menekan risiko penularan Covid-19 saat bertugas. Namun, tingginya risiko penularan lewat kontak langsung dengan pasien membuat awak bus tetap terpapar Covid-19.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/03/05550091/bus-sekolah-dki-dimodifikasi-agar-sopir-aman-angkut-pasien-covid-19

Terkini Lainnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke