Salin Artikel

Pengemudi Taksi "Online" Jadi Korban Penipuan Penumpang Modus Pinjam Telepon Genggam

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi taksi online inisial DH menjadi korban penipuan oleh penumpangnya dengan modus pinjam gawai.

Kejadian itu bermula ketika pelaku inisial W menghentikan mobil korban DH saat melewati Jalan Cempaka Raya, Veteran, Bintaro pada Jumat, (04/2/2022).

Kapolsek Cilandak Kompol Agung Permana menyebut, saat itu pelaku W meminta korban DH untuk mengantar ke jalan H. Nawi, Cilandak, Jakarta Selatan. Namun, di tengah perjalanan pelaku malah memesan mobil bak untuk diantar ke daerah lain. 

"Pelaku memberhentikan taksi korban untuk minta diantar ke alamat Jl H.Nawi I. Kemudian, di perjalanan pelaku memesan mobil bak di daerah Cipete selatan, lalu bersama-sama (korban dan pelaku) menuju ke alamat yang pelaku tuju," ujar Agung saat dihubungi, Sabtu (5/2/2022).

Setelah sampai di lokasi, pelaku W meminjam gawai milik korban DH untuk mengabarkan istrinya. Korban dengan sadar memberikan gawai miliknya.

Saat korban DH hendak memarkirkan mobil, pelaku W langsung keluar dari mobil dan melarikan diri.

"Pada saat korban masih berada di dalam taksi untuk parkir. Pelaku pergi meninggalkan sopir taksi tersebut," tutur Agung.

Agung menambahkan, korban kemudian meminta bantuan kepada warga untuk mencari pelaku.

Setelah itu, korban DH dengan dibonceng warga mengejar pelaku W. Rupanya pelaku W telah diamankan oleh warga setempat.

"Ternyata pelaku sudah diamankan oleh warga setempat. Kemudian warga menghubungi Polsek Cilandak," tegasnya.

Saat ini pelaku W telah diamankan Polsek Cilandak untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/02/05/16313951/pengemudi-taksi-online-jadi-korban-penipuan-penumpang-modus-pinjam

Terkini Lainnya

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

Megapolitan
PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

Megapolitan
Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

Megapolitan
Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke