Bintang menemui korban dan keluarganya untuk memastikan langsung kondisi mereka.
"Kami hadir di Depok untuk memastikan baik korban dan keluarganya mendapat keadilan. Kami sudah bertemu dengan korban, keluarganya, dan juga pelaku," kata Bintang.
Selain itu, Bintang berujar, pihaknya melalui PPA daerah akan memberikan pendampingan secara penuh terhadap korban dan keluarganya.
"Kalau kita melihat korban kekerasan seksual, ini pendampingan psikososial (korban) sangat penting. Nah inilah yang intens kami lakukan melalui teman-teman PPPA di Depok ini untuk memberikan pendampingan psikososial terhadap korban," ujar dia.
Menurut Bintang, korban kekerasan seksual tak hanya terdampak kondisi psikologisnya, tetapi juga dihadapkan pada stigma yang kerap muncul di lingkungannya.
"Bagi korban kekerasan seksual ini biasanya dia mengalami kekerasan yang berlapis, mengalami stigma di lingkungannnya, kemudian di sekolah. Nah ini akan dikawal oleh PPPA," imbuhnya.
Selain itu, dikatakan Bintang, pemerintah daerah sebelumnya telah melakukan sosialisasi terhadap lingkungan sekitar untuk tidak memberikan stigma bagi korban kekerasan seksual maupun keluarganya.
"Kemarin dari pihak pemerintah daerah sudah datang ke lingkungan untuk tidak memberikan stigma pada korban dan keluarga korban," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang ayah berinisial A diduga memerkosa anak kandungnya sendiri, DN (11), di Kota Depok.
Pelaku disebut mengancam korban dengan senjata tajam (sajam) jika menolak berhubungan badan.
Tak hanya itu, pelaku juga mengancam akan membunuh kedua adiknya.
"Katanya (korban) diancam golok sama pisau dan ngancam adek-adeknya mau dibunuh kalau dia (korban) enggak melayani (hubungan badan) bapaknya," tutur ibu korban, DH, kepada wartawan, Senin (28/2/2022).
Pelaku disebut sudah 20 kali memerkosa korban sejak 2021. Pelaku kini sudah ditangkap oleh Polres Metro Depok.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/01/21034271/menteri-pppa-temui-anak-yang-diperkosa-ayahnya-di-depok-ingin-pastikan