JAKARTA, KOMPAS.com - Harapan Jejen Sujana (43) kembali bekerja sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kelurahan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, terwujud.
Selama dua bulan lebih, Jejen berjuang agar bisa kembali bekerja untuk menghidupi istri dan lima anaknya.
Per 31 Desember 2021, pihak Kelurahan Rawa Badak Selatan memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Jejen.
Jejen terus menanyakan alasan kontraknya tidak diperpanjang kepada pihak kelurahan. Namun, ia tidak menerima jawaban. Biasanya, setiap tahun kontrak petugas PPSU bisa diperbarui.
Kemudian, dia memutuskan berjalan kaki dari Rumah Susun (Rusun) Pinus Elok Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, menuju Balai Kota DKI Jakarta, pada Rabu (2/3/2022). Jaraknya sekitar 16 kilometer.
Jejen bermaksud untuk bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan menyampaikan harapannya agar bisa bekerja kembali sebagai petugas PPSU.
Ia berjalan kaki dari kediamannya, mengenakan seragam PPSU sambil membawa poster bertulisan Berkelut Dengan Sampah Tapi Jangan Perlakukan Kami Seperti Sampah...! 4 Tahun Mengabdi Kau Campakkan Aku Begitu Saja, Apa Salahku?!! Sehingga Kau Tega Berbuat Seperti Itu. Kejam.
Jejen berangkat pukul 07.00 WIB dan tiba di Balai Kota DKI lima jam kemudian.
"Perjuangan saya capeknya empat tahun, lika-likunya seperti itu," kata Jejen, saat ditemui di tempat tinggalnya, Rabu (2/3/2022) sore.
Jejen mengaku bekerja dengan baik dan tidak ada permasalahan. Namun, kontraknya tak diperpanjang.
"Kalau habis kontrak, kalau yang lama itu kan kami ngelamar lagi, bisa ngelamar lagi. Itu kalau yang enggak ada permasalahan, enggak ada apa-apa, ya bisa lanjut," kata Jejen.
Suatu kali, berdasarkan penuturan Jejen, Lurah Rawabadak Selatan tidak mau menemui dirinya atau selalu menghindar.
"Saya belum tahu dari pihak kelurahan tuh saya salahnya di mana. Makanya pas saya lihat nama saya enggak ada, ya saya menanyakan ke lurah," ujar Jejen.
Saat tiba di Balai Kota DKI, Jejen Jejen tak bertemu langsung dengan Anies. Ia ditemui oleh anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP).
Jejen pun menyampaikan harapannya agar bisa bekerja lagi. "Harapan saya bisa bekerja lagi, memenuhi kebutuhan keluarga saya," kata Jejen.
Setelah bertemu anggota TGUPP, Jejen kembali pulang ke rumahnya menggunakan ojek daring.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara soal aksi protes yang dilakukan Jejen itu.
Riza mengatakan bahwa keputusan untuk tidak memperpanjang kontrak Jejen sudah sesuai aturan dan mekanisme.
"Semua itu ada mekanismenya, ada aturannya. Pimpinan itu di semua level tidak pernah mengambil keputusan secara sepihak," kata Riza saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (4/3/2022).
Namun, setelah itu, ada kabar baik bagi Jejen. Ia bisa kembali bekerja sebagai petugas PPSU Rawabadak Selatan mulai Senin (7/3/2022).
"Saya sudah mulai bekerja hari Senin tanggal 7 Maret 2022 mendatang," kata Jejen saat dihubungi, Sabtu (5/3/2022).
Menurut Jejen, dirinya bisa kembali bekerja setelah bertemu Camat Koja, Jakarta Utara, beserta jajaran lain, pada Kamis (3/3/2022).
"Hasil pertemuan Pak Camat, Lurah, Sekel dan Kasiekbang," kata dia.
Jejen menuturkan, pada hari pertama masuk kerja, dia harus melamar kembali layaknya pekerja baru.
"Pakai lamaran nanti pas hari Senin (hari ini) sekalian masuk kerja lagi," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/07/05573681/kisah-jejen-sujana-berjalan-16-km-temui-anies-demi-kembali-bekerja