Salin Artikel

Fakta Pengemudi Mobil Ugal-ugalan di Tangerang, Diamuk Massa Usai Tabrak 6 Pemotor hingga 1 Tewas

Akibat aksi tersebut, J menjadi bulan-bulanan warga hingga menderita luka-luka.

Sementara itu, lantaran ditabrak pelaku, seorang pemotor tewas dan empat pemotor luka-luka.

Berikut fakta berkait aksi ugal-ugalan yang dilakukan J:

Berulang kali kabur

Kasi Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim berujar bahwa kejadian bermula saat J melaju di Jalan Raya Imam Bonjol, Karawaci, Kota Tangerang, Kamis dini hari.

Di sana, J menabrak motor yang dikendarai Dahlan Supraman (35) .

J yang mengendarai Honda Odyssey berpelat nomor B 1726 WMX langsung melarikan diri usai kecelakaan tersebut.

Tak lama berselang, J kembali menabrak motor lain yang dikendarai Karman (40). Pelaku lagi-lagi melarikan diri. Dia sempat menabrak tiang listrik di jalan tersebut.

"Selanjutnya pengemudi Honda Odyssey (J) melarikan diri ke arah Taman Cibodas, melintas di Jalan Raya Gatot Subroto," sebut Abdul.

Di Jalan Raya Gatot Subroto, J berkendara melawan arah. Dari arah yang berlawanan, ada sebuah truk yang dikemudikan oleh seseorang tak dikenal. J menabrak sisi kiri truk tersebut.

Usai menabrak truk, masih di jalan yang sama dan di lajur yang berlawanan, J menabrak empat pemotor lainnya.

"Pengemudi Honda Odyssey melaju di lajur kanan dan menabrak motor yang dikendarai Joko Pramono (40), kemudian menabrak sepeda motor yang dikendarai Yurnalis (57), lalu sepeda motor yang dikendarai Joni Jarmilis (61)," kata Abdul.

J juga menabrak motor yang dikendarai Humaedi (35).

Setelah menabrak total tujuh kendaraan, J dihentikan dan diamuk massa di Jalan Raya Gatot Subroto.

"Berakibat pengemudi kendaraan Honda Odyssey JE mengalami luka pada bagian wajah dan kaki karena diamuk massa," sebut Abdul.

Kepolisian, lanjut Abdul, lalu mengamankan J beserta beberapa kendaraan bermotor yang terlibat dalam kecelakaan ini.

"Pengemudi kendaraan Honda Odyssey (J) dan kendaraan yang terlibat kecelakaan diamankan ke Unit Laka Polres Metro Tangerang Kota," tutur Abdul.

Seorang korban tewas

Abdul mengungkapkan, pengendara motor yang meninggal dunia bernama Yurnalis. Korban terluka di bagian kepala dan sempat dirawat di RS An-Nisa, Kota Tangerang.

"Pengendara motor yang bernama Yurnalis mengalami luka pada bagian kepala dan meninggal dunia dalam perawatan di RS An-Nisa, Jatiuwung, Kota Tangerang," ujar Abdul.

Selain Yurnalis, korban Joko Pramono juga dirawat di rumah sakit tersebut. Joko mengalami luka di bagian wajah, tangan kanan, dan kedua kakinya.

Pemotor lain, Dahlan Suparman, Karman, dan Joni Jarmilis terluka di kaki kanan. Namun, mereka tidak dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, korban Humaedi tidak mengalami luka.

J diperiksa kepolisian

Kanit Laka Lantas Polres Metro Tangerang Kota AKP Dhanar menyebutkan bahwa pihaknya tengah memeriksa J atas insiden kecelakaan tersebut.

"Sementara (kasus penabrakan) masih diperiksa," ujar Dhanar.

Menurut Dhanar, J mengaku bahwa dia mengemudi dalam keadaan sadar dan tidak dalam pengaruh minuman keras ataupun narkoba.

"Pengakuan (J) tidak (dalam pengaruh apapun). Namun, penyidik masih mendalami kasus ini," sebut Dhanar.

Saat ditanya apakah J ditahan akibat kecelakaan tersebut, Dhanar belum merespons.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/18/09390121/fakta-pengemudi-mobil-ugal-ugalan-di-tangerang-diamuk-massa-usai-tabrak-6

Terkini Lainnya

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke