Salin Artikel

Kala Hati Ibu Hancur Menyaksikan Video Rekaman 3 Balitanya Dianiaya 2 ART Tanpa Alasan

JAKARTA, KOMPAS.com - Hati BF alias VE (27) hancur ketika ia menonton video rekaman yang memperlihatkan ketiga anaknya dianiaya oleh dua asisten rumah tangganya (ART) sendiri.

BF tak pernah menyangka, dua pengasuh anak-anaknya, INA (19) dan ANI (29), itu tega melakukan tindak kekerasan terhadap anak.

"Rasanya enggak menyangka. Karena saya pribadi enggak pernah melakukan hal kasar ke mereka. Mereka salah pun saya enggak pernah keras ke mereka sebelumnya. Tapi kenapa mereka menganiaya anak-anak saya," kata BF sambil menangis, Jumat (18/3/2022).

Bahkan, meski berstatus sebagai pengasuh anak-anaknya, BF berusaha bersikap sebaik mungkin kepada keduanya.

"Saya enggak pernah memarahi dia apapun kesalahan dia. Karena saya pikir mereka menjaga anak anak saya. Saya anggap mereka keluarga saya," kata BF.

Ia pun mengaku heran, apa yang menjadi penyebab ART yang digajinya jutaan rupiah itu tega menganiaya anak-anaknya. Padahal, menurut BF, kedua ART itu digaji cukup besar hanya untuk mengasuh anak-anak.

"Mereka ini hanya mengasuh anak-anak, bukan mengerjakan pekerjaan rumah. Pekerjaan rumah tangga semua saya yang kerjakan. Mereka saya gaji, tinggal di situ, semua kebutuhan mereka ditanggung juga," keluh dia.

Sebagai informasi, INA baru menjadi pengasuh anak selama 6 bulan belakangan, sedang ANI hanya sekitar 2 bulan saja. BF mempekerjakan keduanya melalui sebuah jasa penyalur yang dikenalkan saudaranya.

Aksi penganiayaan itu terungkap setelah tetangga BF menyaksikan dan merekam kejadian itu.

Dalam rekaman yang diambil tetangganya itu, anak-anaknya kerap diperlakukan kasar selagi disuapi makanan di sebuah area taman di kompleks perumahannya.

Sesekali terlihat, anaknya yang berusia 3 tahun ditampar dan dahinya disundut makanan nugget yang masih panas.

Sementara dua anaknya yang kembar, berusia 1,5 tahun, terlihat dicubit, didorong, dan bahkan diseret.

BF mengatakan, kedua pelaku melakukan tindakan kasar tersebut saat dia tidak berada di sekitar, seperti saat membawa anak-anak makan di luar rumah atau saat dia sedang pergi.

"Mereka ini mengakui bahwa kekerasan itu sudah dilakukan berulang kali tanpa sepengetahuan saya. Seperti saat mereka bawa anak-anak saya makan," kata BF.

Di hadapannya, lanjut BF, kedua ART bersikap sopan dan baik kepada anak-anak. Hal itu yang membuatnya tak menyangka atas tindakan mereka di balik sepengetahuannya.

"Gak pernah kasar, mereka baik depan saya. Ga pernah kasar sama anak anak. Sampai saat ini saya kaget kok bisa sampai kayak gitu," kata BF dengan heran.

Di sisi lain, ia pernah merasa curiga dengan luka lebam berwarna merah yang dimiliki anak sulungnya. Lantaran anaknya itu belum bisa berbicara, ia pun menanyakan hal tersebut ke sang pengasuh.

"Tapi kata ART saya dia habis lari-larian jadi wajahnya merah, tapi pas ditanya anak saya cuma bisa nangis saja," kata BF sebelumnya.

Sementara itu, INA dan ANI saat ini sudah diamankan Polsek Cengkareng. ANI yang sempat pulang kampung ke Lampung pun telah dijemput polisi dan sedang dalam perjalanan ke Jakarta.

Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo mengatakan pihaknya masih terus menyelediki kasus tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/18/18391671/kala-hati-ibu-hancur-menyaksikan-video-rekaman-3-balitanya-dianiaya-2-art

Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke