Dosen itu diketahui berinisial SB, pengajar mata kuliah teater di UMT.
Kabag Humas UMT Agus Kristian mengungkapkan, aksi pelecehan seksual itu terjadi pada Februari 2022.
"(Aksi pelecehan seksual) tahun ini, pada bulan lalu, Februari 2022," ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (24/3/2022).
Pada mulanya, hubungan SB dan korban hanya sebatas hubungan antara dosen dan mahasiswinya.
Namun, pada Februari 2022, korban merasa tindakan SB berlebihan dan tergolong sebagai tindak pelecehan seksual.
Kata Agus, pelecehan seksual itu terjadi di salah satu laboratorium di UMT saat SB dan korban sedang berlatih teater.
"Dosen pas pamitan pulang atau bagaimana, say hi, atau bagaimana. Tadinya biasa saja, entah seperti apa mungkin ada yang kelewatan atau seperti apa, makanya mahasiswi ini enggak terima (dengan tindakan SB)," papar Agus.
"Dan menganggap perbuatan si dosen (SB) itu (sebagai bentuk) pelecehan seksual," sambungnya.
Dalam kesempatan tersebut, Agus tidak mengungkapkan bentuk pelecehan yang dilakukan SB kepada korban.
Setelah dilecehkan, mahasiswi semester 4 itu melapor kepada orangtuanya.
Kepada sekretariat UMT, orangtua korban membuat laporan bahwa putrinya menjadi korban pelecehan seksual.
Setelah menerima laporan, Agus mengaku pihaknya langsung berdialog dengan orangtua korban.
"Kami coba dialog, diskusi. Apa pun itu, ya, kami mohon maaf karena itu betul-betul hal yang tidak diharapkan dan tidak mencerminkan kampus yang sebagai tempat pendidikan, (tempat) orang-orang yang berakhlak," tutur Agus.
Usai berdialog sebanyak dua kali, lanjut Agus, UMT memutuskan untuk memberikan hukuman kepada SB.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/03/24/14033001/mahasiswi-universitas-muhammadiyah-tangerang-diduga-dilecehkan-dosennya