Meski izin unjuk rasa diajukan oleh BEM SI, pada praktiknya, aksi unjuk rasa juga dihadiri sejumlah kelompok non-mahasiswa, seperti pelajar, pengendara ojek online (ojol), hingga warga sipil lainnya.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan, polisi saat ini tengah menyelidiki kemungkinan adanya pelajar yang digerakkan oleh oknum-oknum tertentu.
"Tadi ada pelajar yang memang masuk kami kategorikan massa cair. Kami sedang pelajari apakah ini murni cair atau ada orang-orang yang menggerakkan," kata Fadil di Gedung DPR RI, Senin.
Ia menyebutkan, polisi bakal mengusut apakah ada aktor intelektual yang menggerakkan para pelajar tersebut.
Setidaknya 80 pelajar diamankan saat aksi demonstrasi berlangsung di kawasan Patung Kuda dan depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, pada Senin siang hingga sore.
"Di Monas yang kami amankan banyak, khususnya pelajar, totalnya sekitar 80 orang," kata Fadil.
Saat ini, kata Fadil, pihak kepolisian sudah memeriksa dan memastikan akan memulangkan para pelajar tersebut jika tidak terbukti melakukan pelanggaran.
Pelajar di Tangerang diduga dibayar
Sementara itu, sebanyak 86 remaja diamankan Polisi Resor (Polres) Metro Tangerang Kota karena diduga hendak mengikuti unjuk rasa aliansi BEM SI di Jakarta.
Kepala Polres Metro Tangerang Kota Komisaris Besar Komarudin berujar, pihaknya menemukan indikasi bahwa para remaja itu dibayar untuk mengikuti unjuk rasa tersebut.
Namun, diduga tidak semua remaja dibayar untuk mengikuti aksi unjuk rasa.
"Sejauh ini masih kami periksa diskusi perbincangan di handphone-nya ya. Ya memang ada bahasa-bahasa uang, itu ada," ujar Komarudin saat ditemui di Mapolres Metro Tangerang Kota, Senin.
"Ada beberapa, ada yang tidak ada uang dan ada yang mengatakan akan menjamin nanti akan diberikan uang, dan terus akan kami dalami," sambung dia.
Komarudin menyebutkan, para remaja itu baru sebatas dijanjikan dan belum ada transaksi.
Nilai uang yang dijanjikan oleh pihak yang kini sedang dicari itu yakni puluhan ribu rupiah.
"Untuk besarannya hanya bisa dikatakan jaminan saja. Kalau disampaikan sih hanya kisaran puluhan ribu ya," ungkap Komarudin.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/11/22084441/polisi-selidiki-kemungkinan-massa-pelajar-digerakkan-aktor-intelektual