Salin Artikel

Bermodal Pistol Mainan, Dua Penjambret Todong dan Rampas Ponsel Milik Bocah

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga bocah tengah asyik bemain ponsel di dekat rumahnya, di gang kecil, Jalan T 1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, pada Sabtu (26/3/2022).

Tiba-tiba, dua pemuda melintas menggunakan sepeda motor. Setelah melewati anak-anak itu, dua pria yang memakai jaket itu kembali.

Benda menyerupai senjata api atau pistol, ditodongkan ke arah anak-anak. Ia pun merampas ponsel milik salah satu bocah. Peristiwa ini terekam kamera pengawas atau CCTV di lingkungan sekitar.

Karena takut, anak-anak itu lari dan mengadu ke orangtua masing-masing.

Indra (40), orangtua korban, mengatakan, anaknya yang berusia 13 tahun dan dua teman sebayanya tengah duduk sembari bermain ponsel, saat kedua pelaku datang dan melancarkan aksi mereka.

"Anak-anak lagi pada main, tiba-tiba ada satu kendaraan menghampiri. Ada dua orang," kata Indra saat ditemui di kediamannya, Senin (28/3/2022).

Kata Indra, dua pria itu langsung menodong dan merampas ponsel milik anaknya.

"Anak-anak bilangnya (ditodong) pistol. Tapi kurang tahu saya. Di CCTV sudah lihat, tapi memang kurang jelas," kata dia.

"Anak-anak ya takutlah, mau (senjata) beneran atau bohongan, pasti takut. Namanya anak-anak," imbuhnya.

Ia pun menyayangkan kejadian ini bisa terjadi di lingkungan permukiman warga. Ia juga mengkhawatirkan kondisi anaknya yang masih trauma dengan kejadian tersebut.

"Anak saya nangis mulu semalam karena takut kalau keluar rumah. Jadi kasihan anak-anak. Kalau keluar rumah, jadi trauma," pungkas dia.

Pistol mainan

Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat mengamankan terduga pelaku penjambretan yang menodongkan benda menyerupai senjata api (senpi) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKP Niko Purba mengatakan, kedua pelaku tersebut berinisial BA (23) dan NS (29).

"Subnit Jatanras Unit Krimum Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat mengamankan pelaku dugaan pencurian dengan kekerasan yang sempat viral di media sosial. Pelaku yang kami amankan dua orang, yang memang sesuai dengan ciri-ciri di CCTV," kata Nicko di Slipi, Selasa (12/4/2022).

Niko mengatakan, pelaku ternyata bukan menodongkan senjata api atau pistol asli, melainkan pistol mainan.

"Yang viral itu kan senjata api, jadi fakta yang kami dapat, senjata itu ternyata mainan. Mainan itu kemudian ditodongkan kepada korban. Si pelaku juga menyampaikan ancaman akan ditembakkan kepada korban," kata Niko.

Niko menjelaskan, pistol mainan itu merupakan milik keponakan pelaku. "Itu pistol mainan enggak beli, dia pinjam punya keponakannya," kata Niko.

Kepada polisi, pelaku mengaku mendapatkan ide menodongkan pistol karena sering menonton film laga.

"Saya sering nonton film, film luar negeri yang action (laga). Di situ kan banyak yang takut sama senjata," kata salah satu pelaku kepada polisi di hadapan awak media di Mapolres Jakarta Barat.

Beraksi berkali-kali

Pelaku juga mengaku sudah beberapa kali mencuri ponsel di sekitar Jakarta Barat dan Jakarta Selatan.

"Memang pelaku ini sudah beberapa kali melakukan, baik itu berdua sebanyak enam kali, di daerah Kebon Jeruk, Palmerah, dan kadang di Keboyoran Lama," ungkap Niko.

"Sedangkan pelaku DS ini kalau sendiri juga pernah melakukan, itu sudah empat kali lebih," kata Niko.

Kendati demikian, pelaku mengatakan baru sekali mencuri ponsel dengan modus menodongkan pistol mainan.

"Namun untuk modus dengan senjata mainan yang digunakan ini baru kemarin, saat kejadian terakhir tersebut," lanjut Niko.

Selain itu, selama ini keduanya tidak menyasar anak-anak yang sedang bermain ponsel.

"Mereka mengincar korban random, tergantung peluang, situasional," kata Niko.

Pelaku berujar, ia terpaksa melakukan perbuatan itu karena terlilit utang yang harus segera dilunasi dalam setahun ini.

Akibat perbuatannya, pelaku disangkakan Pasal 365 ayat 2 tentang pencurian pemberatan dengan ancaman maksimal 13 tahun penjara.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/13/07004021/bermodal-pistol-mainan-dua-penjambret-todong-dan-rampas-ponsel-milik

Terkini Lainnya

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke