Salin Artikel

Tak Ada Logo Sponsor, Ketua Pelaksana Formula E: Enggak Ada Sponsor yang Mau Langsung Dibuka

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komite Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni mengungkapkan alasan belum adanya logo sponsor dalam konferensi pers ajang balapan mobil listrik itu.

Menurut Sahroni tdak ada sponsor yang mau langsung dibuka identitasnya dalam menyokong Formula E Jakarta 2022.

"Enggak bisa gue ungkapin karena terkait sponsor tidak ada yang mau sponsor langsung dibuka," ujar pria yang akrab disapa Roni di lokasi konferensi pers, Rabu (27/4/2022).

Seperti diketahui, tidak ada satupun terlihat logo sponsor dalam konferensi pers pelaksanaan Formula E. Hanya ada logo Pemprov DKI Jakarta, Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan PT Jakarta Propertindo.

Dia juga enggan membuka nilai sponsor karena alasan bisnis. Yang pasti, Roni menyebut ada sponsor yang sudah bergabung dan tidak menghitung keuntungan dan kerugian sebelum penyelenggaraan Formula E berlangsung.

"Ada sponsornya yang masalah rugi atau untungnya nanti setelah pelaksanaan," ujar dia.

Pemasukan dari event balap mobil listrik tersebut juga dijelaskan tak hanya dari sponsorship. Ada juga penjualan tiket yang akan dimulai pada 1 Mei 2022 mendatang dengan harga termurah Rp 250.000 dan harga paling mahal dibanderol Rp 10 juta.

Namun lagi-lagi Roni tidak ingin menjelaskan secara rinci terkait jumlah tiket yang akan disediakan untuk ajang yang akan digelar 4 Juni 2022 itu.

"Tiket masing-masing kita upayakan pokoknya bisa target berapa volume untuk penjualan konser festival, tapi minimal penonton dimaksimalkan sampai 60.000," ujar dia.

(Penulis : Singgih Wiryono | Editor : Irfan Maullana)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/04/28/06590321/tak-ada-logo-sponsor-ketua-pelaksana-formula-e-enggak-ada-sponsor-yang

Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke