Salin Artikel

Dukcapil Jaksel Pastikan Tak Ada Operasi Mendata Pendatang Baru Usai Lebaran 2022

Hal itu dikatakan Kasudin Dukcapil Jakarta Selatan, Salimin saat dikonfirmasi pada Jumat (6/5/2022).

"Penekanan satu lagi, yaitu tidak ada operasi yustisi untuk para pendatang ke Jakarta. Itu karena Jakarta milik semua, milik seluruh warga negara Indonesia. siapa aja bisa bekerja di Jakarta," ujar Salimin.

Salimin mengatakan, Sudin Dukcapil Jakarta Selatan telah menyiapkan aplikasi untuk warga pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Jakarta.

Aplikasi itu diperuntukan warga baru melapor ke RT tempat dimana mereka tinggal yang nanti akan didata oleh Ketua RT.

"Pak RT akan menginput dalam aplikasi data warga, atau bisa datang ke loket pelayanan kami di kelurahan atau kecamatan, selain itu kami juga akan melakukan pelayanan jemput bola (untuk mendata warga) ke RW di kelurahan," ucap Salimin.

Salimin sebelumnya mengemukakan, akan ada penambahan warga atau pendatang baru di kawasan Jakarta Selatan usai Lebaran 2022.

Diperkirakan total penambahan jumlah warga pendatang baru mencapai 20.000 hingga 50.000 orang dari 138.740 warga yang terdata sebelumnya atau tahun 2021.

"Terkait penambahan penduduk pastinya selalu bertambah tetapi kalau melihat tren 4 tahun terakhir jumlahnya terus menurun," ucap Salimin.

"Kami perkirakan bulan Mei ini terjadi lonjakan menjadi 20.000 hingga 50.000 pendatang baru. Data tahun 2021 itu ada 138.740 warga (di Jakarta Selatan)," kata Salimin.

Salimin memaparkan, total pemudik yang nanti akan masuk ke Jakarta Selatan apabila dipukul rata akan mencapai sekitar 150.000 hingga 150.000 hingga 180.000 orang.

Total pendatang baru itu akan mendekati atau melewati pendatang baru pada tiga tahun atau tahun 2019 yang mencapai 163.778 warga pendatang baru.

"Perkiraan kami (bertambah 20.000-50.000), tahun ini akan sama dengan tahun 2019 sekitar 150.000 sampai 180.000 per tahun (pendatang baru). Dan jumlah bulan terbanyak adalah bulan saat arus balik mudik lebaran," kata Salimin.

Salimin mengatakan, jumlah pendatang baru usai lebaran sempat mengalami penurunan pada dua tahun terkahir yakni 2020 dan 2021.

Penurunan jumlah pendatang baru pada dua tahun terkahir itu diduga terjadi karena adanya kasus Covid-19 yang merebak di Jakarta.

"Berdasarkan data kependudukan, untuk pendatang baru kalau kami melihat grafiknya dua tahun sebelumnya turun 2020 dan 2021 jika dibandingkan dengan tahun 2019 dan 2018," ucap Salimin.

Berikut data kependudukan pendatang baru dari 2018-2021:

- Tahun 2021 = 138.740 orang.

- Tahun 2020 = 113.814 orang.

- Tahun 2019 = 169.778 orang.

- Tahun 2018 = 151.017 orang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/06/14213111/dukcapil-jaksel-pastikan-tak-ada-operasi-mendata-pendatang-baru-usai

Terkini Lainnya

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Tingkah Oknum Pejabat Kemenhub: Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci Usai Ketahuan Selingkuh, lalu Lakukan KDRT

Megapolitan
2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

2 Perundung Siswi SMP di Bogor Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Megapolitan
Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Polisi Bongkar “Home Industry” Narkoba di Bogor

Megapolitan
Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Polisi Amankan Dua Pelaku Perundungan Siswi SMP di Citayam

Megapolitan
Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Dirundung karena Rebutan Cowok, Siswi SMP di Bogor Dijebak untuk Bertemu

Megapolitan
Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Dewan Pertimbangan Jagokan Ahmed Zaki Jadi Bacagub Jakarta dari Golkar

Megapolitan
Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke