Salin Artikel

Cerita "Putri Tiongkok" Mendulang Rezeki di Kota Tua, Raup Omzet Rp 2,5 Juta Sehari Saat Lebaran

JAKARTA, KOMPAS.com - Dengan gaun berwana merah menyala dan bunga di kepala, Cindy (19) berfoto bersama pengunjung kawasan wisata Kota Tua Jakarta.

Cindy merupakan salah satu cosplayer yang berada di Taman Fatahillah Kota Tua Jakarta. Seperti terlihat dari gaunnya, Cindy mengaku sedang memerankan tokoh seorang putri dari negeri Tiongkok.

Diajak suami yang merantau ke Jakarta, Cindy yang berasal dari Sukabumi ini sudah enam bulan menjadi cosplayer di Kota Tua. Setidaknya setiap akhir pekan ia bermain peran di sini.

Akhir-akhir ini, rasa syukur tak henti dipanjatkannya. Sebab, sejak libur Lebaran dimulai di Kota Tua Jakarta, pada Selasa (3/5/2022), pendapatannya langsung meningkat tajam.

Dalam sehari, Cindy mengaku dapat mengantongi omzet hingga Rp 2,5 juta.

"Akhir-akhir ini Alhamdulillah pendapatan bertambah. Karena sejak Lebaran kedua banyak yang ke sini. Omzet paling gede kemarin itu Rp 2,5 juta, hari Selasa Lebaran kedua," kata Cindy dengan senyumnya yang manis.

Lebaran hari kedua tersebut merupakan puncak omzet yang didapatkannya selama menjadi cosplayer di sana.

Setelahnya, omzet tersebut sedikit menurun. Namun, masih terbilang banyak karena selalu di atas Rp 1 juta.

"Setelahnya menurun sedikit, tapi selalu di atas Rp 1 juta. Tetap besar, karena, Sabtu sebelum Lebaran dapat Rp 900.000. Sedangkan hari-hari sebelum ramadan itu paling gede Rp 700.000, paling kecil Rp 400.000," ungkap Cindy.

Cindy mengatakan, uang tersebut didapatkannya dari para pengunjung yang memberikan uang seikhlasnya setelah berfoto bersama.

"Kalau mau foto itu pengunjung ngasih seikhlasnya, bisa Rp 1.000 atau Rp 2.000. Paling gede pernah bule ngasih Rp 50.000," kenang Cindy.

Kendati mendapat uang dengan nominal yang besar, Cindy mengatakan tidak dapat menikmati uang tersebut seutuhnya. Sebab, ia harus membayar untuk keperluan sewa kostum dan lainnya.

"Saya harus bayar sewa kostum, bayar dekorasi ini, sama modal untuk make up. Tapi kalau lapaknya gratis. Pengelola Kota Tua enggak minta apa-apa. Kita di sini enggak disuruh bayar apa-apa," pungkas Cindy.

Akibatnya, dari penghasilan tiap hari, ia mengaku hanya bisa mendapat untung bersih sekitar setengahnya.

"Pendapatan bersih saya bisa setengahnya. Kalau omzet Rp 2,5 juta, saya bersih Rp 1,3 juta. Tapi pendapatan saya enggak pasti, variatif setiap hari," lanjut dia.

Pengunjung minta peluk

Meski senang mendapat banyak rezeki dari pekerjaan ini, Cindy mengatakan menjalaninya tidak semudah kelihatannya.

Cindy mengatakan terkadang ia bisa berdiri seharian penuh jika antrean pengunjung tidak kunjung usai.

"Saya kerja dari jam 08.00 sampai jam 19.00. Kadang capek juga, karena berdiri seharian kalau ramai. Tapi kalau sepi, sedih juga," kata dia.

Selain itu, menurutnya tidak sedikit pengunjung yang kerap bertindak kurang menyenangkan saat berfoto bersama.

"Kadang dirangkul sama laki-laki. Kadang juga bilang 'boleh meluk enggak?' Suka begitu kadang pengunjung," kenang Cindy.

Lantaran tidak berkenan dipeluk, Cindy menolak permintaan para pengunjung dengan sopan.

"Saya bilang enggak boleh. Mereka pun enggak memaksa. Tapi kadang, karena enggak boleh, mereka enggak jadi foto," kata Cindy sembari tertawa.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/08/13332981/cerita-putri-tiongkok-mendulang-rezeki-di-kota-tua-raup-omzet-rp-25-juta

Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke