Korban yang merupakan warga Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, itu hendak berziarah ke sejumlah daerah di Jawa Barat menggunakan bus pariwisata.
Agus Sukamto (51), salah satu korban, menyebutkan bahwa kendaraan yang mengangkut mereka mestinya mampu melalui jalur terjal di Jawa Barat.
Hal itu diketahui berdasarkan pernyataan sopir sendiri.
"Sebenarnya saya juga sudah ingatkan juga ke sopir, 'Pak sopir gimana terkait kendaraan?'. Kata sopir, 'Alhamdulilah, Pak, bisa ini'," sebut Agus saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Sukamulya, Minggu (22/5/2022).
Kemudian, dia menduga kecelakaan tersebut bukan disebabkan rem blong. Jika rem blong, kata Agus, sopir bakal menyadari hal tersebut begitu memasuki jalanan yang menurun.
Namun, sebelum kejadian, perjalanan mereka masih lancar saat mulai melintasi jalan menurun.
Di tengah perjalanan melintasi jalan menurun, Agus menduga, sopir salah memindahkan persneling ke dua atau tiga sehingga laju bus tak bisa ditahan.
Sopir kemudian tiba-tiba panik dan berteriak "Allahu Akbar". Mobil yang ditumpangi puluhan peziarah itu pun mengalami kecelakaan.
"Ini mungkin mengalami error pada saat pemindahan gigi kendaraan itu. Kemungkinan pada saat itu berada di gigi dua atau tiga," tutur Agus.
Dalam kesempatan itu, Agus juga menyinggung soal keberadaan sopir bus yang hingga kini belum diketahui.
"Sekarang sopir kendaraan belum ketahuan dia posisi di mana," ucapnya.
Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhankoro sebelumnya mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan perusahaan bus terkait keberadaan sopir bus tersebut.
Pihak perusahaan, kata dia, siap membantu dan menjamin agar sopir dibawa ke kantor polisi.
"Kami sudah deteksi keberadaan sopir," kata Tony di lokasi kejadian, Minggu.
Terkait dugaan sopir kabur sesaat setelah kejadian, Tony mengatakan akan diselidiki lebih lanjut.
Namun, berdasarkan komunikasi antara pihak perusahaan dan sopir, menurut Tony, sopir meninggalkan TKP karena khawatir akan diamuk massa oleh warga.
Ia memastikan akan menyelidiki lebih lanjut terkait dugaan kelalaian sopir.
"Kami mohon waktu dan sabar," ujar Tony.
Untuk diketahui, bus yang dinaiki para peziarah itu mengalami kecelakaan di Tanjakan Balas, Kecamatan Panumbangan, Ciamis, Jawa Barat, Sabtu malam kemarin.
Total terdapat 48 orang luka-luka dan empat orang meninggal dunia. Satu korban meninggal (Sri Mulyani/45 tahun) dan 15 orang luka-luka berasal dari Kabupaten Tangerang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/22/21283361/korban-kecelakaan-bus-peziarah-di-ciamis-curiga-sopir-lalai-berkendara